Harga Daging Sapi di Pasar KBB Mulai Naik, Sentuh Rp 130 Ribu/Kg

Harga Daging Sapi di Pasar KBB Mulai Naik, Sentuh Rp 130 Ribu/Kg

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 25 Feb 2022 16:05 WIB
Harga daging sapi di Pasar Bandung Barat merangkak naik.
Harga daging sapi di Pasar Bandung Barat merangkak naik (Foto: Whisnu Pradana/detikcom).
Bandung Barat -

Harga daging sapi di pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai mengalami kenaikan sejak beberapa hari lalu meskipun tak terlalu signifikan.

Pekan lalu daging sapi masih dijual seharga Rp 120 ribu per kilogram. Namun saat ini harganya naik menjadi Rp 130 ribu per kilogram atau ada kenaikan hingga Rp 10 ribu per kilogram.

Pedagang daging sapi di Pasar Curug Agung, Undang (40) mengatakan kenaikan harga daging sapi tidak terjadi secara sekaligus melainkan secara bertahap sampai akhirnya terakumulasi kenaikan sebesar Rp 10 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya sekarang sudah naik. Naiknya bertahap, jadi awalnya hanya naik Rp 2 ribu, terus naik lagi Rp 4 ribu, dan sekarang kenaikannya sudah mencapai Rp 10 ribu," kata Undang kepada detikJabar di Pasar Curug Agung Padalarang, Jumat (25/2/2022).

Undang mengaku tak mengetahui penyebab kenaikan harga daging sapi tersebut. Sebab harga daging sapi yang dijualnya menyesuaikan dengan harga jual dari tempat pemotongan hewan.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau saya ikutin harga dari tukang jagal. Kalau sama mereka diinformasikan mau naik, ya kita yang di pasar juga langsung menaikkan harga," tutur Undang.

Ia menyebut ada kemungkinan harga daging sapi bakal naik lagi. Apalagi beberapa pekan lagi bakal menghadapi bulan Ramadan. "Kalau lihat yang sudah-sudah, tiap mendekati bulan puasa harganya pasti naik lagi, mungkin tahun ini juga gitu. Cuma belum tahu naiknya berapa persen," ujar Undang.

Sementara itu Sutisna (47), pedagang daging sapi lainnya mengatakan kenaikan harga daging sapi membuat omzetnya turun secara perlahan.

"Jelas ada penurunan, mungkin sekarang sekitar 20 persen. Karena kan banyak pelanggan kita yang enggak jadi beli pas tahu harganya sedang naik," kata Sutisna.

Selain itu ia juga kerap menjadi sasaran protes pelanggan akibat naiknya harga daging sapi. Namun ia tidak bisa berbuat banyak karena naiknya harga daging sapi sudah terjadi dari tempat pemotongan.

"Kalau saya menetapkan harga sesuai dari jagal, kalau dari sana naik, ya saya juga harus menaikan harga. Tapi kan kalau pelanggan enggak mau tahu, ya kasihan juga sebetulnya tapi mau bagaimana lagi," ucap Sutisna.




(mso/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads