Pembangunan Tol Gedebage, Tasikmalaya dan Cilacap (Getaci) tahap pertama direncanakan dimulai tahun ini. Gubernur Jabar Ridwan Kamil optimistis Tol Getaci akan memberi berdampak positif bagi sektor pertanian dan pariwisata.
Pria yang akrab disapa Kang Emil mengklaim selama ini komoditas sayuran dari Kabupaten Garut dan Tasikmalaya yang dikirim ke Jakarta sekitar 10 sampai 15 persennya mengalami pembusukan.
"Itu karena terlalu lama di jalan. Jadi, kalau ada Tol Gedebage-Tasikmalaya, saya pastikan yang paling mendapatkan manfaatnya adalah ekonomi pertanian," kata Kang Emil di Gedung Sate, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kang Emil mengatakan peningkatan kemudahan akses jalan selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut, Kang Emil mengklaim semakin cepatnya distribusi komoditas, maka kesejahteraan petani semakin tinggi.
"Kedua adalah sektor pariwisata. Orang malas berwisata ke sana karena waktu tempuh yang lama, bisa empat sampai lima jam," ucap Kang Emil.
Kang Emil menambahkan adanya Tol Getaci akses menuju Jabar wilayah Priangan Timur akan lebih cepat. Menurutnya, Tol Getaci akan memangkas waktu tempuh yang signifikan.
"Bisa hitungan 45 sampai 50 menit. Bisa menikmati keindahan alam Jabar Priangan Timur. Itu akan menyumbangkan ekonomi yang tinggi," kata Emil.
Kang Emil mengatakan pembangunan Tol Getaci ini akan memakan waktu selama tujuh tahun dilakukan secara dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada 2022-2024.
"Tahap pertamanya dalam dua tahun bisa sampai ke Garut dan Tasikmalaya," ucap Kang Emil.
Diberitakan sebelumnya, Jalan tol sepanjang 206,65 kilometer yang menghubungkan antara Jabar dan Jateng bakal dibangun. Jalan tol ini disebut-sebut yang terpanjang kedua di Indonesia.
Dilansir dari detikFinance, jalan tol terpanjang itu disebut juga dengan nama Tol Getaci. Tol ini menghubungkan Gedebage, Tasikmalaya dan Cilacap. Panjang Tol Getaci ini berada di bawah Tol Padang-Pekanbaru yang memiliki panjang 256,8 kilometer. Kedua tol terpanjang ini masih dalam proses pembangunan.
(sud/mso)