Perajin tahu dan tempe di Jawa Barat (Jabar) kompak melakukan aksi mogok produksi per hari ini Senin (21/2/2022). Imbasnya, tahu tempe menghilang di pasaran.
Pantauan detikjabar di Pasar Kosambi, Kota Bandung pukul 09.00 WIB, lapak-lapak yang biasa menjajakan tahu tempe terlihat kosong. Para pedagangnya pun tak ada di tempat.
Informasi dihimpun, para pedagang tahu dan tempe di Pasar Kosambi ini libur selama tiga hari. Kondisi ini membuat warga kecewa. Seperti yang diungkapkan Een (56).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Een mengaku baru tahu jika hari ini perajin tahu dan tempe sedang melakukan aksi mogok produksi. Een yang sehari-hari berjualan nasi kuning harus memutar otak untuk mengganti tahu dan tempe yang biasa dijadikan menu utama dengan bahan lain.
"Kasihan ibu-ibu gini, kan saya jualan nasi kuning. Tapi masih bisa diganti kentang tadinya pakai tempe. Biasa jual di Samoja, tempe ini lauk utamanya," kata Een saat diwawancarai.
Een berharap aksi mogok produksi tahu tempe ini tidak berlangsung lama. Pasalnya selain untuk berjualan, tahu tempe juga biasa Ia konsumsi sehari-hari.
"Harapannya begini aja ya pemerintah harus bijaksana lah ya perhatikan harga kedelai. Kalau ga ada tahu tempe gak enak lah ya," pungkasnya.
Sementara itu Tri salah seorang pedagang mengaku harus merelakan pendapatannya berkurang karena tidak menjual tahu-tempe selama tiga hari ke depan. Tri kini hanya mengandalkan pemasukan dari hasil jualan ikan asin.
"Agak mengerikan omset turun jadi pendapatan berkurang," ucap Tri.
Ia juga mengungkapkan banyak pelanggannya yang menanyakan lenyapnya tahu tempe di pasaran. Tri mengaku ke depannya situasi mengenai tahu tempe meskipun harganya bakal naik.
"Banyak yang nanya konsumen, kalau mau naik harga enggak apa-apa asal jangan mogok. Kita mengikuti sebagai penjual ya ngikutin aja apa kata perajin. Kalaupun nanti harga naik atau ukuran dikecilin enggak apa-apa," pungkasnya.
Sekedar informasi, mulai hari ini perajin tahu tempe di Jabar melakukan aksi mogok produksi. Aksi ini imbas dari mahalnya harga kedelai.
"Iyah benar (mogok). Nanti itu tanggal 21, 22, 23 Februari 2022," kata Ketua Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jabar Muhamad Zamaludin saat dihubungi, Senin (14/2).
(bba/mso)