Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berupaya memulihkan sekolah, guru, dan siswa yang terdampak banjir di Aceh dan Sumatra.
Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan, ribuan sekolah rusak karena terdampak bencana di Aceh dan Sumatra. Ribuan sekolah yang terdampak tersebut diprioritaskan mendapatkan bantuan perbaikan melalui anggaran revitalisasi tahun 2026.
"Kami sudah mendata ada lebih dari 2.700 sekolah yang terdampak. Data tersebut masih kasar, artinya kami belum mengklasifikasikannya dalam kategori ringan atau berat. Tapi kami sudah berkomitmen, untuk sekolah yang rusak, kami prioritaskan untuk dibantu dan diperbaiki dalam anggaran revitalisasi 2026," tutur Abdul, setelah peresmian TK Labschool di Universitas Muhammadiyah Kuningan, Sabtu (20/12/2025).
Kemendikdasmen berencana memberikan bantuan Rp 2 juta per guru yang terdampak bencana di Aceh dan Sumatra. Bantuan tersebut berasal dari realokasi anggaran yang diajukan kepada Kementerian Keuangan.
"Terkait guru, kami sudah mengajukan kepada Kementerian Keuangan agar mereka mendapatkan bantuan Rp 2 juta. Kami hitung sementara jumlahnya 16.500 guru, tapi ini masih dalam proses di Kementerian Keuangan untuk realokasi anggaran karena bencana ini. Ini komitmen kami meringankan beban para guru," tutur Abdul.
Selain memberikan bantuan kepada sekolah dan guru yang terdampak, Abdul juga menyampaikan pihaknya telah mendirikan tenda sekolah dan mengirimkan tim relawan untuk para siswa yang terdampak bencana. Ia juga memastikan agar proses belajar mengajar setelah libur akan tetap berjalan.
"Tim kami di lapangan terus bekerja di lokasi. Mereka bertugas menyiapkan tenda sekolah, bantuan psikososial, dan tim pendamping belajar. Kami bekerja sama dengan berbagai relawan untuk memastikan bahwa sekolah terdampak ini pada waktunya memulai kegiatan belajar mengajar pascalibur," katanya.
"Sebagian mungkin belajar di tenda, sebagian bisa menggunakan pola sif, karena sebagian bangunan rusak, dan sebagian lainnya masih bagus. Atau bisa meminjam unit sekolah lain. Nanti kami koordinasikan dengan tim yang ada di Aceh dan Sumatera," pungkas Abdul.
(sud/sud)