Beragam cara dilakukan warga Bandung dalam membantu korban bencana alam Aceh dan Sumatra. Ada yang turun langsung ke lokasi kejadian untuk menjadi relawan di lokasi bencana atau pengungsian, ada juga yang membantu sanak keluarganya yang merantau di Kota Bandung.
Seperti yang dilakukan Ika Merdekawati. Ibu muda berusia 37 tahun membantu memberikan makan gratis dan uang jajan kepada mahasiswa asal Aceh dan Sumatra yang sedang menempuh pendidikan di Kota Bandung. Hal itu dilakukan Ika karena, pasokan uang dari keluarga yang terdampak bencana sementara terhenti. Sebagai penyambung hidup, bantuan makan gratis dan uang jajan diberikan, sangat membantu.
detikJabar berkesempatan mewawancarai Ika. Ika menyebut, apa yang dilakukanya semata-mata untuk membantu beban para mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ide saya simple saja, bantuan sudah banyak mengalir untuk korban bencana alam di Aceh, Sumut dan Sumbar, namun kita lupa di antara para korban pasti ada anak perantau yg berkuliah di Bandung," kata Ika, Jumat (12/12/2025).
"Dulu saya juga mahasiswa perantau, dan lebih ke ingin berguna saja bagi orang sekitar. Semoga nanti bantuan sekecil apapun buat adik-adik mahasiswa ini akan diteruskan ke kebaikan-kebaikan lainnya," ujar Ika.
Menurut Ika saat ini bantuan sudah masuk batch 4, namun untuk batch 1 seluruh dananya berasal dari kantong pribadi Ika.
"Untuk batch pertama masih menggunakan dana pribadi, kemungkinan batch berikutnya akan menerima donasi terbatas (hanya orang-orang tertentu) karena amanah apabila menerima donasi itu cukup berat. Untuk saat ini saya fokus ke pengumpulan data dari mahasiswa-mahasiswa yang orang tuanya terdampak," ungkapnya.
Dalam mengumpulkan data mahasiswa penerima, Ika bekerjasama dengan himpunan atau komunitas mahasiswa rantau yang ada di perguruan tinggi di Bandung.
"Sekarang sedang berjalan batch 4, batch 1-3 sudah selesai," tambahnya.
Ika menyebut, pada batch 1 bantuan diberikan kepada 21 mahasiswa dan diverifikasi langsung oleh Ika melalui Whatsapp pribadinya.
"Sekarang sudah 84 mahasiswa dibantu. Mayoritas Aceh, Sumatra Barat dan Tapanuli Tengah," tambahnya.
Ika menyebut, bantuan kepada para perantau ini penting dan dia ingin mereka bisa menjalani pendidikan secara lancar tanpa merasa lapar.
"Sangat penting, kadang hidup di perantauan amat sangat bergantung pada kiriman ortu dari luar kota sana, kebanyakan mahasiswanya belum bisa menghubungi ortunya karena keterbatasan sinyal di sana, atau ada halangan lain di daerah bencana, jadi, apabila tidak dibantu tentu bebannya akan sangat berat sekali," jelas Ika.
Selain memberi bantuan materi, Ika juga memberikan bantuan kepada para mahasiswa untuk tetap sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan. Menurut Ika, banyak juga mahasiswa yang curhat kepadanya. Dengan bercerita kepadanya, hati para mahasiswa menjadi lega.
"Harapan, semoga ini menjadi bibit bibit kebaikan yang bisa ditularkan ke orang lain. Saya punya inspirasi orang-orang baik yang terus menerus membantu orang lain, saya belum seberapanya mereka," pungkas Ika.
(wip/yum)










































