Relawan Sukabumi Ungkap Temuan Kayu Bernomor di Lokasi Banjir Aceh

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 05 Des 2025 11:24 WIB
Temuan kayu yang terdapat coretan. (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Bencana banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Aceh tak hanya menyisakan duka, tapi juga tanda tanya besar terkait material kayu gelondongan yang ikut hanyut.

Temuan ini diungkap seorang relawan bencana asal Sukabumi, Jawa Barat, yang tengah bertugas di lokasi. Relawan itu adalah Andri Kurniawan, atau yang akrab disapa Abah Zeans, Founder Relawan Sehati Gerak Bersama yang berbasis di Sukabumi.

Melalui akun media sosial pribadinya, Abah Zeans awalnya membagikan potret batang kayu berukuran raksasa yang berserakan di lokasi bencana.

Unggahan tersebut menjadi sorotan karena memperlihatkan batang kayu besar dengan kode "3" berwarna merah yang mencolok.

Kepada detikJabar, Abah Zeans membenarkan temuan tersebut. Ia menyebut foto itu diambil saat dirinya dan tim relawan Sehati Gerak Bersama sedang melakukan asesmen di kawasan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie Jaya.

"Batang kayu dengan nomor itu kami temukan di daerah Simpang Tiga, Pidie Jaya. Jumlahnya banyak," kata Abah Zeans.

Sebagai relawan yang kerap terjun di berbagai medan bencana, mata jeli Abah Zeans menangkap kejanggalan pada fisik kayu tersebut. Ia menduga batang-batang kayu itu bukan semata-mata pohon tumbang alami akibat longsor, melainkan ada indikasi aktivitas penebangan sebelumnya.

"Ada yang bekas gergaji," ungkap pria yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Sukabumi ini.

Meski demikian, Abah Zeans belum bisa memastikan apakah cat merah berkode 3 itu merupakan penanda baru atau lama. Ia juga mengaku belum sempat menelusuri lebih jauh informasi dari warga lokal karena prioritas utamanya saat ini adalah misi kemanusiaan.

Misi Kemanusiaan dari Sukabumi

Abah Zeans menjelaskan, timnya tiba dari Sukabumi dengan membawa misi solidaritas. Saat ini, ada lima personel Relawan Sehati Gerak Bersama yang disebar di Aceh dan tiga personel lainnya di Sibolga.

Kondisi di lapangan, menurutnya, sangat menantang. Selain akses komunikasi yang sulit karena listrik sering padam dan sinyal yang hilang, ketebalan lumpur di rumah-rumah warga menjadi kendala utama.

"Lumpur sampai ada yang hampir memenuhi rumah, sangat tebal," tuturnya menggambarkan situasi di lokasi.

Ia berharap kehadiran relawan dari berbagai daerah, termasuk timnya dari Sukabumi, dapat sedikit meringankan beban para korban. Saat ini, kebutuhan mendesak para pengungsi adalah logistik, layanan kesehatan, serta alat berat untuk mengevakuasi material banjir agar mereka bisa segera kembali ke rumah.

Lihat juga Video: Misteri Kayu-kayu Gelondongan yang Hanyut Bersama Banjir di Sumatera




(sya/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork