5 Fakta Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah di Subang

Round Up

5 Fakta Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah di Subang

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 05 Des 2025 10:30 WIB
5 Fakta Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah di Subang
Banjir di Desa Mayangan dan Legonkulon, Subang (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Subang -

Banjir rob kembali melanda wilayah Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang. Ratusan rumah terendam dan ratusan kepala keluarga (KK) turut terdampak akibat peristiwa tersebut.

detikJabar merangkum fakta-fakta banjir rob. Berikut lima fakta terkait kejadian ini:

1. Wilayah yang Terendam

Berdasarkan data BPBD Jawa Barat, banjir rob melanda Dusun Krajan RT 01 dan RT 02 RW 01 serta Dusun Pondok Bali RT 03 dan RT 04 RW 02 di Desa Mayangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir juga merendam permukiman di Dusun Krajan RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04 RW 01, serta Dusun Tegalsari RT 05 hingga RT 09 RW 02 Desa Legonwetan, Kecamatan Legonkulon.

"Penyebabnya adalah banjir rob," kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, Kamis (4/12/2025).

ADVERTISEMENT

2. Ratusan Rumah Terendam

Hadi menyebutkan bahwa ratusan rumah terdampak dalam kejadian ini.

"Sebanyak 266 unit rumah terendam di Desa Mayangan dan 487 unit rumah di Desa Legonwetan. Total warga terdampak mencapai 813 KK," jelasnya.

3. BPBD Melakukan Pemantauan

BPBD Jawa Barat telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Subang dan aparat setempat untuk memantau kondisi di lapangan.

"Kondisi saat ini, banjir masih terjadi dan berpotensi semakin tinggi," ujarnya.

4. Warga Menyelamatkan Barang

Pantauan di lokasi menunjukkan sebagian warga mulai mengamankan barang-barang agar tidak terendam. Namun, banyak di antara mereka yang masih memilih bertahan di rumah dan belum mengungsi.

"Beresin barang-barang dulu biar nggak kena banjir. Mau mengungsi ke mana juga, jadi bertahan aja," kata Dodi sambil merapikan perabot di depan rumah.

5. Anak Sekolah Dipulangkan

Aktivitas belajar mengajar turut terdampak. Anak-anak sekolah dipulangkan lebih cepat lantaran air banjir semakin meninggi. Pihak sekolah tidak ingin mengambil risiko di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Hari ini kami memulangkan anak-anak lebih awal karena air pasang masuk ke ruang kelas, tingginya sedengkul orang dewasa," ujar Leni Handayani, guru SD Mayangan.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads