Hindari Makanan Ini Kalau Nggak Mau Sakit Jantung di Usia Muda

Hindari Makanan Ini Kalau Nggak Mau Sakit Jantung di Usia Muda

Suci Risanti Rahmadania - detikJabar
Rabu, 03 Des 2025 05:30 WIB
Ilustrasi detak jantung atau denyut jantung
Ilustrasi (Foto: freepik/Freepik)
Jakarta -

Penyakit jantung tak lagi identik dengan usia tua. Dalam beberapa tahun terakhir, dokter mulai menemukan semakin banyak pasien muda yang datang dengan keluhan serupa. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan diduga menjadi pemicu utamanya.

Salah satu pola yang semakin disorot adalah meningkatnya konsumsi fast food dan junk food. Melansir detikHealth, tren ini, menurut para ahli, perlahan menggantikan kebiasaan makan tradisional yang cenderung lebih sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesialis bedah toraks dan kardiovaskular BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr Amin Tjubandi, SpBTKV, SubspJD(K), menilai pola makan masyarakat Indonesia kini mulai menyerupai pola negara Barat.

"Kalau kita berkaca dari orang-orang Eropa, Amerika yang doyan fast food, junk food. Ya saya rasa ya di Indonesia kan trendnya ke arah sana ya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, dulu masyarakat lebih banyak mengonsumsi makanan rumahan dan hidangan tradisional yang minim proses, sehingga lebih aman bagi kesehatan jantung. Modernisasi membuat kebiasaan tersebut bergeser, dan Indonesia pun mulai mengalami pola penyakit serupa dengan negara-negara Barat.

Dalam perbandingan sederhana, Dr Amin menyebut makanan warteg justru jauh lebih bersahabat untuk kesehatan ketimbang menu cepat saji.

"[Warteg] jauh lebih sehat harusnya," ucapnya lagi.

Namun persoalan ini tak hanya soal makanan. Stres, kebiasaan merokok, hingga kurangnya aktivitas fisik ikut menambah risiko. Kombinasi faktor tersebut membuat penyakit jantung kini muncul pada usia yang lebih muda, menjadi alarm bagi generasi sekarang untuk lebih memperhatikan pola hidup sehari-hari.


Artikel ini sudah tayang di detikHealth




(suc/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads