.webp)
Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi bencana gempa bumi, mengingat Kota Santri dikepung tujuh sesar aktif.
Sekadar diketahui pada 2022 lalu, Cianjur diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6 akibat aktivitas sesar Cugenang. Gempa tersebut menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.
Namun selain sesar Cugenang, ada enam sesar lainnya yang mengepung Cianjur, mulai dari Sesar Cimandiri, Sesar Nyalindung-Cibeber, Sesar Rajamandala, Sesar Cirata, Sesar Padalarang, dan Sesar Lembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Cianjur dr Muhammad Wahyu, mengatakan dengan banyaknya sesa yang mengelilingi Cianjur, perlu dilakukan berbagai langkah antisipasi.
"Dimulai dengan pemetaan, mana saja jalur atau kawasan yang berpotensi terdampak dari setiap sesar yang aktif," kata dia, Jumat (21/11/2025).
Menurut dia, warga yang tinggal di kawasan sesar juga harus diberi edukasi agar mencari tempat tinggal yang lebih aman atau memahami langkah evakuasi jika terjadi gempa.
"Kalau bisa direlokasi, tapi jikapun tidak, struktur bangunannya diperkuat dan harus paham apa yang dilakukan jika terjadi gempa bumi," kata dia.
Wahyu mengatakan, langkah antisipasi tersebut perlu dilakukan agar dampak gempa yang terjadi pada tiga tahun lalu tidak terulang kembali.
"Jika pun tejadi gempa, maka dampaknya tidak akan seperti itu. Makanya kesiapsiagaan perlu untuk dilakukan," pungkasnya.
(yum/yum)
