Gerakan Ayah Teladan untuk Keluarga Lebih Sehat di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 16 Nov 2025 21:00 WIB
Ilustrasi (Foto: iStock)
Bandung -

Di banyak keluarga di Sukabumi, peran ayah dalam pengasuhan sering berjalan di ruang yang samar. Mereka bekerja sepanjang hari, pulang ketika anak sudah lelah, dan hadir tanpa benar-benar terlibat.

Di tengah pola ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi mulai mengangkat kembali satu gagasan sederhana: keterlibatan ayah dapat menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

Gagasan itu ditegaskan melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), sebuah pendekatan yang mendorong laki-laki terlibat lebih aktif dalam pendidikan, pengasuhan, dan pembentukan perilaku sehat di keluarga.

Program ini kembali diperkuat dalam berbagai kegiatan pembinaan keluarga di desa, seiring dengan upaya percepatan penurunan stunting yang menjadi prioritas daerah.

Dalam keterangan tertulisnya DPPKB Kabupaten Sukabumi, Kepala Dinas Eka Nandang Nugraha menjelaskan bahwa gerakan ini dirancang untuk mendorong keterlibatan yang lebih seimbang antara ayah dan ibu.

"Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dilakukan untuk meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan, pendidikan, dan keteladanan di lingkungan keluarga," ujar Eka.

Belakangan, semakin banyak kajian yang menunjukkan bahwa pola pengasuhan ayah memiliki pengaruh langsung terhadap perkembangan kognitif dan emosional anak. Keterlibatan ayah juga berhubungan dengan rutinitas keluarga yang lebih stabil, termasuk kedisiplinan kunjungan layanan kesehatan dan pola makan yang lebih konsisten.

Di lapangan, penyuluh KB sering menemukan keluarga yang sepenuhnya bergantung pada ibu dalam mengurus anak. Pola ini membuat beban rumah tangga berat di satu sisi, sementara sisi lainnya terputus dari dukungan emosional dan praktik pengasuhan dasar. Di sinilah pemerintah daerah mencoba membuka kembali ruang peran yang selama ini terabaikan.

Eka juga menekankan bahwa pengasuhan tidak dapat dipisahkan dari fungsi utama keluarga dalam menciptakan ruang tumbuh yang sehat. "Fungsi pengasuhan dalam keluarga meliputi dukungan bagi anak, pendidikan karakter, serta pembentukan lingkungan yang aman dan nyaman untuk tumbuh kembang anak," ungkapnya.

Melalui GATI, penyuluh KB diarahkan untuk menyasar kelompok ayah, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal dan kerap absen dalam kegiatan desa. Edukasi yang diberikan dibuat sederhana dan dekat: mengenali tanda-tanda stunting, menemani waktu makan, membacakan cerita pendek, atau sekadar memastikan anak tidur cukup.

Harapannya, anak tidak tumbuh hanya dengan satu figur pengasuh, tetapi dalam keluarga yang hadir utuh. Program ini juga dipadukan dengan Bina Keluarga Balita (BKB) dan kegiatan pembinaan lain agar pesan keterlibatan ayah tidak berhenti sebagai slogan.

Upaya ini menunjukkan bahwa percepatan penurunan stunting bukan hanya urusan gizi atau layanan kesehatan. Ia menyentuh hal-hal yang lebih mendasar: bagaimana keluarga membangun kedekatan, bagaimana peran dibagi, dan bagaimana seorang anak merasakan dukungan dari kedua orang tuanya.

"Jika gerakan ini berjalan konsisten, Sukabumi berharap struktur keluarga bukan lagi menjadi titik lemah, tetapi menjadi pondasi yang menguatkan tumbuh kembang generasi berikutnya," pungkas Eka.




(iqk/iqk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork