Longsoran salju kembali melanda jalur pendakian Himalaya, Nepal. Longsoran menerjang kawasan Gunung Yalung Ri di Distrik Dolakha, Senin (3/11/2025), menewaskan seorang pendaki asal Prancis dan dua warga Nepal.
Dikutip detikTravel dari BBC, longsoran terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat (03.15 GMT), tak jauh dari base camp Yalung Ri. Empat pendaki lain, masingmasing dua warga Italia, satu Jerman, dan satu warga Kanada masih hilang dan dikhawatirkan tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka adalah bagian dari kelompok berisi 12 pendaki dan pemandu lokal yang berangkat lebih dari satu jam sebelum longsoran terjadi," kata Kepala Kepolisian Distrik Dolakha kepada BBC.
Lima pemandu asal Nepal yang sempat kembali ke base camp dilaporkan mengalami luka-luka, namun dalam kondisi stabil. Wakil Kepala Polisi Gyan Kumar Mahato mengatakan, tiga jenazah sudah terlihat, dan tim penyelamat masih berjuang mencari empat pendaki lainnya.
Belum dipastikan apakah dua korban Nepal yang tewas merupakan pemandu atau pendaki lain yang berada di jalur sama. Upaya penyelamatan berlangsung sulit karena cuaca buruk dan medan ekstrem di ketinggian Himalaya. Sebuah helikopter penyelamat telah mendarat di area Na Gaun, Dolakha, sekitar lima jam berjalan kaki dari base camp, namun operasi terhambat badai dan jarak pandang terbatas.
Tragedi serupa juga terjadi di wilayah barat Nepal. Dua pendaki asal Italia, Stefano Farronato dan Alessandro Caputo, dilaporkan hilang saat mencoba menaklukkan Gunung Panbari. Beruntung, rekan mereka Velter Perlino (65) berhasil diselamatkan bersama tiga pemandu lokal.
Musim gugur sebenarnya dikenal sebagai waktu terbaik untuk mendaki di Nepal karena cuaca relatif stabil. Namun tahun ini, risiko badai dan longsoran meningkat tajam. Siklon Montha yang melanda pekan lalu memicu hujan deras dan salju tebal di berbagai wilayah pegunungan, membuat banyak pendaki terjebak di jalur ekstrem Himalaya.
Beberapa hari sebelumnya, dua warga Inggris dan seorang pendaki asal Irlandia juga harus dievakuasi dari wilayah Mustang setelah terperangkap badai salju. Bahkan bulan lalu, ratusan pendaki sempat tertahan di sekitar Gunung Everest akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut.
Artikel ini telah tayang di detikTravel
(ddn/orb)










































