Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Kamis (23/10/2025). Beberapa di antaranya memantik perhatian pembaca detikJabar.
Mulai dari pilu batita sebatang kara di KBB dicabuli tetangga, aksi cabul dukun di Panyileukan Bandung higga penyebab kematian anak gegara disiksa ibu tiri.
Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini:
Batita di KBB Dicabuli Tetangga
Seorang balita berusia tiga tahun di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus mengalami nasih pilu usai jadi korban dugaan pencabulan yang dilakukan tetangganya sendiri.
Pelakunya ialah A, pria paruh baya yang tega mencabuli korban sejak September 2025. Sampai akhirnya aksi bejat pelaku terungkap setelah keluarga curiga melihat kondisi korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya kami terima laporan dari keluarga korban. Sudah dilaporkan ke kepolisian juga," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP2KBP3A KBB, Rini Haryani, saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).
Kronologi kejadian pencabulan itu diawali saat pelaku menawarkan diri untuk mengasuh korban. Mengingat korban sudah sebatang kara dan tinggal dengan bibinya saja sejak beberapa tahun lalu.
"Jadi pelaku ini tetangga korban, karena korban tinggal dengan bibinya sementara bibinya harus berjualan. Dia menawarkan diri mengasuh korban, jadi korban ini dibawa ke rumahnya," kata Rini.
Di rumah itulah pelaku melancarkan aksi bejatnya. Pria 51 tahun itu dengan tega mencabuli korban hingga korban kerap mengeluhkan sakit di bagian alat vitalnya. Keluarga yang curiga lalu membawa korban untuk diperiksa di puskesmas.
"Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya luka akibat benda tumpul yang memperkuat dugaan adanya kekerasan seksual. Dari situ, keluarga akhirnya lapor polisi," kata Rini.
Tak diketahui dengan pasti berapa kali pelaku melancarkan aksi bejat tersebut. Namun yang pasti, semua aksi bejat pelaku itu dilakukan di rumahnya saat keluarga korban menitipkannya untuk diasuh.
"Enggak tahu pasti juga berapa kali, karena kita melihat korban ini trauma. Kita dampingi terus pastinya," kata Rini.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat mengatakan kasus dugaan pencabulan itu sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Cimahi.
"Sudah ditangani Unit PPA Sat Reskrim Polres Cimahi. Pelaku sudah diamankan, dia mengakui perbuatannya yang dilakukan sejak September," kata Gofur.
Dukun Cabul di Panyileukan Bandung
Polisi menangkap seorang pria berinisial UFK. Dia tega menyetubuhi gadis di bawah umur berinisil I dengan modus sebagai orang pintar atau dukun di wilayah Panyileukan, Kota Bandung.
Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan, aksi pencabulan yang dia lakukan terjadi sejak Februari 2023 yang lalu. UFK leluasa menggagahi korban setelah reputasinya sebagai dukun atau orang pintar tersebar dari mulut ke mulut.
"Jadi modusnya pelaku mengaku sebagai orang yang mampu mengobati atau bisa mengobati orang yang sedang dalam permasalahan, baik itu permasalahan fisik maupun permasalahan psikologis," kata Budi Sartono saat rilis ungkap kasus, Kamis (23/10/2025).
Korban terjebak setelah meminta bantuan si dukun cabul untuk mengobati masalah pribadinya. Akal bulus pelaku pun lalu dijalankan dengan melakukan ritual seolah-olah untuk menyembuhkan masalah korban.
Pertama-tama, UFK meminta korban untuk mengirimkan foto bagian sensitifnya. Hari ritual pun disepakati, namun kemudian korban malah disetubuhi.
"Jadi modus operandinya, tersangka mengaku sebagai orang yang dapat mengobati penyakit dan mengabulkan semua keinginan korban dengan metode pengobatan dan mendoakan kepada korban," ungkap Budi.
"Tetapi caranya itu, cara-caranya dengan mengirimkan foto-foto bagian alat kelamin, dada, dan ritual. Terakhirnya adalah mencabuli dan menyetubuhi korban dengan alasan agar keinginan korban tersebut terkabul," tambahnya.
UFK pun kini sudah dijebloskan ke penjara. Dia dijerat pasal berlapis mulai dari Pasal Pasa 81 Jo Pasal 76D, Pasal 82 Jo Pasal 76E Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Serta Pasal 6 Jo Pasal 5 Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan (TPKS). Ancaman maksimal 15 tahun kurungan penjara.
Penyebab Kematian Anak Usia 6 Tahun gegara Disiksa Ibu Tiri
RN (34) membuat cerita bohong terkait kematian anak tirinya yang berusia 6 tahun di Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Ia menyebut korban meninggal karena jatuh.
"Dapat kami ceritakan juga kronologis hasil dari fakta pemeriksaan saksi-saksi bahwa di hari Minggu tersebut terduga tersangka di pukul 21.00 WIB melihat korban menyatakan korban tidak berdaya ataupun tergeletak," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka Utama, di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Kamis (23/10/2025).
Made mengatakan RN malah pergi meninggalkan korban yang tergeletak usai dianiaya. RN tak memberikan penanganan medis atas luka yang dialami korban.
RN malah mengarang cerita ke suaminya bahwa korban terjatuh. Keduanya pulang selang 2 jam kemudian dan korban sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
"Ironisnya tersangka malah membiarkan korban, meninggalkan korban dan menyusul orang suaminya di tempat kerjanya dan menyatakan bahwa korban tidak berdaya akibat terjatuh," jelasnya.
Kemudian RN dan suami yang merupakan ayah kandung korban pulang ke rumah pukul 23.00 WIB. Korban ditemukan sudah dalam kondisi kaku.
"Kemudian ibu tiri korban bersama suaminya yang merupakan ayah kandung korban dan bersama-sama kembali ke rumah tepat pada pukul 23.00 melihat korban sudah kaku," ucapnya.
Korban dibawa ke rumah neneknya yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Pada Senin (20/10), korban dimakamkan.
"Selanjutnya kemudian dibawa ke rumah nenek korban yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara. Kemudian di keesokan harinya ataupun di pagi harinya disemayamkan," ucapnya.
"Jadi itu kami menduga bahwa memang ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh tersangka. Mungkin bukan di hari atau di hari Minggu itu saja tapi sudah berkali-kali dilakukan," tambahnya.
Diketahui, korban tewas usai tiga hari dianiaya ibu tiri di Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Korban dianiaya menggunakan gagang sapu hingga mengalami luka di sekujur tubuh.
Korban dianiaya ibu tiri sejak Jumat (17/10). Korban meninggal dunia di hari keempat setelah mengalami penganiayaan selama 3 hari berturut.
Ayah korban sempat mencurigai luka yang dialami korban. Namun, ibu tiri korban berdalih bahwa korban luka-luka akibat jatuh atau terbentur benda.
24 Siswa SMP di Lembang Diduga Keracunan MBG
Kasus keracunan gegara Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kali ini menimpa pelajar di SMP Negeri 1 Lembang.
Berdasarkan informasi, sebanyak 24 siswa SMPN 1 Lembang mengeluhkan gejala mual dan pusing usai menyantap MBG pada Kamis (23/10/2025).
"Betul, ada 24 anak yang mengeluhkan mual dan pusing setelah mengonsumsi MBG," kata Kapolsek Lembang AKP Dana Suhenda saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).
Dana mengatakan siswa yang diduga keracunan itu saat ini langsung ditangani oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Jayagiri, Kecamatan Lembang. Sebagian siswa kondisinya sudah membaik dan diizinkan pulang.
"Sepuluh anak sudah membaik, makanya boleh pulang. 14 anak lain masih ditangani di sekolah, masih terus kita pantau kondisi mereka," kata Dana.
Dana mengatakan pihaknya masih memantau perkembangan kasus dugaan keracunan akibat MBG. Petugas kesehatan juga disiagakan di sekolah untuk menangani jika ada siswa lain yang merasakan gejala sama.
"Masih di lokasi, kita pantau kondisi siswa lainnya. Mudah-mudahan tidak ada penambahan ya," kata Dana.
Pajero Dihantam Truk Pengangkut LPG
Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 13.59 WIB, Kamis (23/10/2025).
Sebuah mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakar terbalik usai ditabrak truk pengangkut gas LPG, lalu menyeruduk sepeda motor yang melintas di jalur berlawanan.
Peristiwa itu terjadi tak jauh dari Mapolres Sukabumi, tepatnya di depan Kantor Samsat Palabuhanratu. Pantauan detikJabar di lokasi, Pajero Sport berwarna perak terlihat terbalik dengan keempat rodanya menghadap ke atas di tengah badan jalan.
Kaca depan pecah, bodi samping ringsek, dan serpihan mobil serta ceceran oli berserakan di aspal.
Dari arah barat, tampak bekas goresan panjang ban mobil melengkung hingga ke titik Pajero terbalik menandakan kendaraan sempat mengerem keras sebelum terguling. Di sekitar lokasi juga tampak pecahan bodi motor dan bercak cairan di jalan.
"Awalnya ini mobil mau belok dari arah RSUD Palabuhanratu, saat putar balik mobil angkutan gas melintas satu arah langsung menghantam mobil yang posisinya mau belok. Saat bersamaan di lajur arah DPRD menuju Polres ada motor yang ikut kena," ujar Manto, warga sekitar yang menyaksikan kejadian.
Akibat tabrakan itu, motor yang ditumpangi satu keluarga ikut terpental. "Di motor ada anak kecil, laki-laki dan perempuan, diduga satu keluarga. Yang kecil di depan sepertinya parah, benjol," imbuh Manto.
Petugas Satlantas Polres Sukabumi langsung melakukan olah TKP dan memasang garis polisi. Sopir Pajero dan satu penumpang yang berada di dalam mobil berhasil keluar dalam keadaan selamat, namun mengalami luka ringan.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih melakukan evakuasi mobil dengan bantuan kendaraan derek. Arus lalu lintas sempat tersendat di dua arah, baik dari jalur DPRD menuju Polres maupun sebaliknya.
Simak Video "Video Dukun Cabul Perkosa 3 Anak di Mojokerto, Modus Diajari Salat"
[Gambas:Video 20detik]
(sya/mso)