Sukabumi Nihil Serum Anti Bisa Ular

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 09 Okt 2025 17:17 WIB
Ilustrasi anti virus bisa ular (Foto: Ilustrasi Gemini AI).
Sukabumi -

Kasus meninggalnya Abah Ocang (73), petani asal Kecamatan Cidadap, membuka fakta lain tentang kesiapan layanan kesehatan di Kabupaten Sukabumi. Hingga kini, tidak ada satu pun Puskesmas di Sukabumi yang memiliki stok serum antibisa ular (antivenom).

Dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi menjelaskan, bahwa pihaknya telah menerima laporan kematian warga Cidadap yang diduga akibat gigitan ular.

"Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah mendapat laporan kasus kematian yang diduga karena gigitan ular dari wilayah kerja Puskesmas Cidadap, untuk jenis ularnya Dinas Kesehatan sampai saat ini belum mendapat informasi," kata Masykur dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Kamis (9/10/2025).

Masykur menuturkan, mekanisme pelaporan dari Puskesmas ke Dinkes dilakukan secara berjenjang. "1x24 jam WhatsApp ke Dinas Kesehatan, disusul mengirimkan laporan bulanan," ujarnya.

Data tersebut, lanjut Masykur, diperoleh dari stafnya, Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Dinkes Sukabumi, Cucu Sumintardi, yang juga menangani pemantauan kasus gigitan ular di lapangan.

Simak Video "Video: Dinkes DKI Catat Ada 218 Kasus Campak Pada Awal September"


(sya/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork