Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi memperkuat pengendalian penyakit menular di seluruh wilayah kabupaten. Langkah ini tercatat dalam dokumen resmi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), yang memetakan strategi penanganan empat penyakit utama yakni DBD, TBC, HIV/AIDS, dan leptospirosis.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi, membenarkan bahwa strategi tersebut merupakan bagian dari kerja rutin pengendalian penyakit menular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasar dokumen Bidang P2P, penanganan DBD di Kabupaten Sukabumi dilakukan melalui penyelidikan epidemiologi dan fogging fokus," kata Masykur, Minggu (16/11/2025).
Metode penyelidikan epidemiologi (PE) digunakan untuk menentukan lokasi penularan, sementara fogging fokus dilakukan hanya pada area yang ditemukan kasus positif. Pendekatan ini dipilih untuk menekan penyebaran tanpa menggunakan fogging massal yang tidak efektif.
Untuk kasus TBC, Dinas Kesehatan menjalankan terapi pencegahan TBC (TPT) dan pelacakan terhadap pasien yang berhenti minum obat. Langkah ini menjadi prioritas karena putus obat berpotensi menyebabkan resistensi.
"Penanganan TBC dilakukan melalui pemberian TPT dan pelacakan pasien yang putus minum obat," ujar Masykur.
Pada penanganan HIV/AIDS, Dinas Kesehatan memastikan tes HIV dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin ibu hamil. Pendekatan ini digunakan untuk mendeteksi lebih cepat potensi penularan dari ibu ke bayi. "Tes HIV bagi ibu hamil dilakukan secara rutin untuk deteksi dini," ucapnya.
Sementara itu, untuk kasus leptospirosis, pemeriksaan laboratorium dilakukan di RSUD Palabuhanratu sebagai fasilitas rujukan. Pemeriksaan ini diperlukan untuk memastikan diagnosis karena gejala leptospirosis sering mirip penyakit lain.
"Pemeriksaan leptospirosis dilakukan di RSUD Palabuhanratu sebagai rujukan laboratorium," kata Masykur.
"Penguatan pengendalian penyakit menular ini menjadi bagian dari upaya memastikan deteksi dini berjalan, pemantauan kasus lebih ketat, dan intervensi dilakukan tepat sasaran," sambungnya.
(iqk/iqk)










































