Jabar Hari Ini: Pegawai Bank Cirebon Tilap Duit Rp 24 Miliar

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 02 Okt 2025 22:00 WIB
Morin Yulia tersangka kasus korupsi bank milik pemerintah di Kabupaten Cirebon (Foto: Istimewa).
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (2/10/2025). Penolakan PPP terhadap SK kepengurusan Mardiono yang ditandatangani Menteri Hukum hingga pegawai bank di Cirebon tilap duit Rp 24 miliar.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Korban Keracunan Massal di Tasik 109 Orang

Kasus keracunan massal diduga usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terus bertambah. Pada Kamis (2/10/2025), total korban mencapai 109 orang. Mereka dirawat di Puskesmas Cipatujah, Bantarkalong, Culamega, Karangnunggal, Puskesmas Pembantu Darawati, serta empat klinik swasta.

"Data benar seperti yang di table, ada 109 orang yang sudah terdata," kata Kepala Puskesmas Cipatujah, Cepi Anwar kepada detikJabar.

Sebanyak 73 orang pasien sudah pulang, termasuk 47 pasien yang sebelumnya dirawat di Kecamatan Cipatujah. Sisanya 36 orang masih mendapat perawatan medis di ouskesmas dan klinik.

"Di PKM Cipatujah sudah pulang," tambah Cepi Anwar.

Tak hanya pelajar SMK Negeri Cipatujah, korban juga merupakan pelajar SMP Negeri 4 Cipatujah dan Santri Pondok Pesantren Nursyamsiah. Tercatat ada 22 santri yang juga sekolah menengah pertama jadi korban.

"Ya, saya dari Pondok Pesantren Nursyamsi, temen saya yang kena ada 22 orangan. Di sini di Puskesmas Bantarkalong dirawat 12 orang," kata Santri Ponpes Nursyamsiah, Azizah Ayu Andini.

Azizah menambahkan banyak santri yang tidak terkena keracunan karena menerima MBG dari dapur lain.

"Saya alhamdulillah nggak kena, karena MBG yang saya makan beda dengan yang dimakan teman saya. Tapi kami satu pesantren, nerima makanan mah di sekolah," jelas Azizah.

Secara umum, korban mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sesak setelah mengonsumsi menu makan bergizi gratis. Menunya terdiri dari olahan ayam, tahu, timun, dan nasi. Gejala keracunan muncul sekitar dua jam setelah mengonsumsi makanan.

"Saya makan ayam dibagikan jam 9.45, kerasa Zuhur. Sekarang udah enakan sih, lumayan tinggal nunggu hasil lab," ucap Suci Mutiara, pasien keracunan.

Mayoritas pasien yang sudah ditangani medis menunjukkan perbaikan gejala klinis. Mereka hanya merasakan lemas dan pusing. Sementara itu, Polres Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan mengamankan sampel makanan yang diduga jadi penyebab keracunan.

Viral 26 Pelajar SMP di Sukabumi Terlibat Duel

Dua video berdurasi belasan dan puluhan detik beredar luas di media sosial dan aplikasi perpesanan. Rekaman itu memperlihatkan sekelompok remaja yang diduga masih duduk di bangku SMP terlibat duel di tepi area hutan.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kasus itu sudah ditangani oleh Polsek Surade bersama pihak sekolah dan forum pimpinan kecamatan.

"Sudah diselesaikan oleh pihak Polsek dan para pihak sekolah berikut forkopimcam," ujar Hartono saat dikonfirmasi, Kamis (2/10/2025).

Dalam laporan tertulisnya, Hartono menjelaskan musyawarah digelar di SMPN 6 Surade, Desa Kademangan, Senin (29/9/2025) pukul 09.00 WIB.

Pertemuan tersebut dihadiri Kapolsek Surade Ade Hendra, kepala sekolah, serta perwakilan kesiswaan dari tiga sekolah yang terlibat. Hasilnya, semua pihak sepakat menyelesaikan masalah secara musyawarah yang dituangkan dalam surat pernyataan bersama.

Dari hasil penelusuran, perkelahian terjadi di dua lokasi berbeda. Insiden pertama berlangsung pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB di areal perkebunan bambu Kampung Pasirbalay, Desa Jagamukti. Duel itu melibatkan pelajar SMPN 6 Surade dengan MTs Muhammadiyah Surade dan direkam dalam video berdurasi 18 detik.

Sehari kemudian, Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 13.30 WIB, duel kembali terjadi di Kampung Leuwi Kopo, Desa Kademangan. Kali ini, pelajar SMPN 6 Surade berhadapan dengan MTs Cidahu, Kecamatan Cibitung. Rekaman berdurasi satu menit dari kejadian itu yang kemudian viral.

"Perkelahian ini melibatkan tiga sekolah, yakni SMPN 6 Surade, MTs Muhammadiyah Surade, dan MTs Cidahu. Videonya ada dua potongan, masing-masing berdurasi 1 menit dan 18 detik," tulis Hartono dalam laporannya.

Total ada 26 pelajar yang disebut terlibat. Dari MTs Cidahu tercatat RA, MA, dan AR. Dari MTs Muhammadiyah Surade ada 11 pelajar: D, N, RZ, RF, Z, B, ARZ, P, DG, RFA, dan BM. Sementara dari SMPN 6 Surade terdapat 13 pelajar lain: RS, R, RP, H, Z, IM, AD, AM, MA, RR, A, DI, dan S.

Polisi juga mencatat, duel tersebut dipicu oleh oknum alumni MAN 3 Sukabumi yang ikut menyaksikan sekaligus merekam kejadian. Video itulah yang akhirnya tersebar luas.

Hartono menegaskan kasus ini sudah tuntas. "Permasalahan sudah selesai dengan damai, para pihak juga sudah menandatangani surat pernyataan bersama agar tidak terulang," imbuhnya.

Oknum ASN Majalengka Diduga Hamili Wanita

Sebuah video yang menampilkan seorang perempuan mendadak viral di media sosial Kabupaten Majalengka. Dalam video berdurasi 51 detik, perempuan tersebut dinarasikan mengaku dihamili oleh seorang oknum pejabat Kabid di lingkungan Pemkab Majalengka.

Dilihat detikJabar, video yang tersebar luas di media sosial itu tampak tidak utuh. Sebagian ucapan perempuan dalam rekaman tersebut disensor. Meski begitu, isu yang menyeret nama seorang ASN ini langsung menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Bahkan isu ini juga sampai ke telinga Bupati Majalengka Eman Suherman. Saat dikonfirmasi kabar tersebut, Eman mengaku belum menerima laporan resmi terkait dugaan kasus itu.

"Saya belum mendapatkan laporan resmi terkait adanya pengaduan dari seorang perempuan yang menjadi korban," kata Eman kepada detikJabar, Kamis (2/10/2025).

Meski belum ada aduan secara resmi, Eman langsung bergerak cepat. Ia sudah memanggil Kepala BKPSDM untuk melakukan koordinasi bersama Inspektorat. Menurutnya, isu yang sudah terlanjur mencuat di ruang publik tidak boleh dibiarkan begitu saja.

"Bagaimanapun juga ini sudah membuat kegaduhan. Tidak pantas seorang birokrat melakukan perbuatan yang tercela. Bagaimana bisa memberikan contoh yang terbaik kepada publik kalau seorang pejabat saja kelakuannya seperti itu," ujarnya.

Untuk mendalami kasus ini, Eman telah mengintruksikan agar segera membentuk tim khusus. Tim tersebut nantinya ditugaskan untuk mengkaji fakta dan menilai apakah ada pelanggaran aturan yang dilakukan oleh oknum ASN bersangkutan.

"Kalaupun nanti terbukti, sebagaimana yang disampaikan di medsos, kita harus melakukan tindakan. Tindakan yang terukur sesuai dengan aturan. Apakah dinonjobkan, diberhentikan, ya tergantung hasil tim," ucap Eman.

Meski begitu, Eman memastikan yang bersangkutan masih tetap bekerja seperti biasa. Hal itu karena pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari tim investigasi.

"Ya, masih bekerja. Karena kita belum mengambil sikap. Mengambil sanksi itu kan ketika sudah ada laporan dari tim. Tapi setidaknya moral mah pasti terganggu," pungkasnya.

Simak Video "Video: Puluhan Siswa di Lembang Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan MBG"


(bba/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork