Bapenda Kota Bandung angkat suara setelah mantan pegawainya, IM (sebelumnya ditulis MI), dipecat dari jabatannya. IM nekat menilap uang pajak air tanah seorang wajib pajak (WP) senilai Rp 321 juta.
Kepala Bapenda Kota Bandung Gun Gun Sumaryana memastikan kasus penggelapan pajak yang dilakukan IM kini telah diproses hukum. Oknum tersebut juga sudah diberhentikan dari status kepegawaiannya.
"SOP jelas, kalau ada tunggakan kami berikan surat teguran. Tapi ketika WP mengaku sudah bayar lewat titipan, itu jelas menyalahi aturan. Dana itu tidak masuk ke kas daerah," katanya, Minggu (21/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, kasus ini juga terungkap saat audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena nilai pajak air tanah (PAT) yang signifikan tidak tercatat. Saat dikonfirmasi, wajib pajak (WP) menyatakan telah menitipkan pembayaran pajak.
"Sejak lama kami mengimbau WP untuk tidak menitipkan pajak kepada pegawai, siapapun orangnya. Kasus ini murni tanggung jawab pribadi oknum, bukan institusi," tegasnya.
Kasus itu pun sudah dilaporkan ke polisi. Saat ini, oknum tersebut sudah ditahan pihak kepolisian setelah dilaporkan langsung oleh wajib pajak yang dirugikan.
"Ini sudah masuk ranah pidana. Pengusahanya yang dirugikan melaporkan langsung ke aparat," jelas Gun Gun.
Untuk mencegah kejadian serupa, Bapenda akan memperkuat sosialisasi kepada masyarakat. Pihaknya menyiapkan surat imbauan resmi yang akan ditandatangani Kepala Bapenda, Sekda, atau bahkan Wali Kota Bandung.
"Kami akan kembali ingatkan lewat berbagai media, termasuk media sosial, agar masyarakat tidak melakukan penitipan pajak," ucapnya.
Gun Gun menuturkan, Bapenda juga sudah menyediakan layanan pembayaran pajak online melalui aplikasi E-Satria. Lewat sistem ini, wajib pajak bisa melaporkan, mendaftarkan, sekaligus membayar pajak tanpa tatap muka.
"Pembayaran bisa online, jadi lebih aman dan transparan," ujarnya.
Dari sisi internal, ia menegaskan pengawasan akan diperketat. Evaluasi rutin juga dilakukan agar pegawai tetap disiplin menjalankan tugas pokok dan fungsi.
"Setiap bidang harus mengingatkan anggotanya. Kami akan lebih intensif dalam pengawasan," jelas Gun Gun.
Ia menuturkan, tanggung jawab membayar pajak tetap berada pada wajib pajak, meskipun ada kasus penggelapan oleh pegawai. Gun Gun berharap masyarakat lebih waspada.
"Oknum itu sudah mengaku, dana yang diterima adalah tanggung jawab pribadi. Artinya WP tetap harus melunasi kewajibannya ke kas daerah," kata Gun Gun.
"Jangan pernah menitipkan pembayaran pajak. Gunakan kanal resmi yang sudah kami sediakan," imbuhnya.
Kepala BKPSDM Kota Bandung, Evi Hendarin mengakui adanya pemecatan terhadap pegawai tersebut karena pelanggaran disiplin berat berupa bolos kerja dalam jangka waktu lama.
"Betul, SK itu memang sudah dilaksanakan atas persetujuan BKN. Cuma waktu itu pelanggarannya karena dia tidak masuk kantor untuk jangka waktu yang lama," kata Evi.
Evi mengingatkan seluruh ASN Pemkot Bandung untuk tetap menjaga profesionalitas dan integritas.
"Kami mengharapkan seluruh ASN di Kota Bandung, seperti yang selalu disampaikan pimpinan, laksanakan tugas masing-masing sebaik-baiknya. Yang terpenting menjaga integritas dari seluruh pelaksanaan kegiatan," pungkasnya.
(ral/dir)