Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi pelaku pembunuhan influencer sekaligus loyalisnya Charlie Kirk, telah menyerahkan diri. Trump menyebut penyerahan diri itu difasilitasi oleh seseorang yang dekat dengan pelaku.
"Seseorang yang sangat dekat dengannya menyerahkannya," ujar Trump dalam wawancara langsung dengan Fox News yang dilansir AFP, Jumat (12/9/2025), seperti dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump belum mengungkap identitas maupun wajah pelaku. Ia menambahkan penyerahan dilakukan dengan bantuan seorang tokoh agama.
"Orang tersebut terlibat dengan penegak hukum, tetapi merupakan orang yang beriman, seorang pendeta, dan membawanya ke seorang Marsekal AS yang luar biasa," kata Trump.
Menurut Trump, pelaku kini telah berada dalam tahanan kepolisian setelah diserahkan ke markas besar.
"Mereka mengantarnya ke markas besar polisi, dan dia ada di sana sekarang," ucapnya.
"Kami memiliki orang yang kami pikir adalah orang yang kami cari," kata Trump menambahkan.
Perburuan FBI
Sebelum penyerahan diri itu, Biro Investigasi Federal (FBI) melancarkan operasi pencarian besar-besaran terhadap pelaku pembunuhan Kirk. FBI bahkan menawarkan hadiah sebesar US$100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar bagi siapa saja yang memberikan informasi penting terkait identitas dan keberadaan tersangka.
Dalam pernyataan resminya, FBI menyebut hadiah tersebut diberikan untuk informasi yang mengarah pada penangkapan individu bertanggung jawab atas penembakan Charlie Kirk pada 10 September 2025 di Universitas Utah Valley, Orem, Utah.
Foto-foto tersangka yang dirilis FBI memperlihatkan seorang pria berusia muda, mengenakan topi dan kacamata hitam, serta kaus bergambar bendera AS dan elang.
"Kami memiliki rekaman video yang bagus dari individu ini," jelas Komisioner Departemen Keamanan Publik Utah, Beau Mason, dalam konferensi pers Kamis (11/9) dini hari waktu setempat.
"Jika kami tidak berhasil mengidentifikasinya, kami akan segera meminta bantuan publik dan media untuk menyebarkan foto-foto tersebut," tambah Mason.
Charlie Kirk, 31 tahun, dikenal sebagai aktivis sayap kanan dan influencer pendukung Trump. Ia tewas ditembak pada Rabu (10/9) ketika menghadiri sebuah acara di Universitas Utah Valley. Kematian Kirk memicu duka mendalam di kalangan pendukung Trump dan menjadi perhatian publik luas di Amerika Serikat.
Artikel ini telah tayang di detikNews.
(whn/sud)