Unpad Suarakan Maklumat Sikapi Kondisi Tanah Air Saat Ini

Unpad Suarakan Maklumat Sikapi Kondisi Tanah Air Saat Ini

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Kamis, 04 Sep 2025 19:55 WIB
Unpad sampaikan maklumat
Unpad sampaikan maklumat (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Sumedang -

Universitas Padjadjaran (Unpad) melalui mahasiswa, rektorat, alumni, maupun guru besar menyatakan sikap terhadap kondisi dari tanah air. Pernyataan sikap kali ini dilakukan dengan cara pembacaan maklumat yang dinamakan makalangan.

Bertempat di Tugu Makalangan Kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada Kamis (4/9/2025), mulai dari mahasiswa, Rektorat, alumni, hingga guru besar ini mereka membacakan secara bergantian 'Maklumat Makalangan: Dari Jatinangor Untuk Indonesia'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain membacakan Maklumat Makalangan sebagai bentuk sikap dari Unpad, mereka pula dengan seksama mendoakan dan menyalakan lilin bersama sebagai bentuk solidaritas terhadap seluruh korban-korban yang telah berjuang menyampaikan aspirasi melalui aksi demo dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut Rektor Unpad Arief Sjamsulaksana Kartasasmita, Unpad melihat kondisi dari tanah air saat ini yang memperhatikan. Sehingga, Unpad menilai harus adanya maklumat yang disampaikan sebagai bentuk sikap dari akademik.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat prihatin kepada beberapa kejadian yang terjadi saat ini di Indonesia, nah ini menjadi kesatuan tekad, mulai dari Rektorat, mahasiswa, dosen, guru besar, dan tenaga pendidikan. Kami mengutuk segala hal-hal dari koridor hukum, dan juga hal-hal yang melanggar hak asasi manusia," ujar Arief kepada awak media.

Arief menyampaikan, lingkungan akademik merupakan salah satu tempat yang harus dinilai aman bagi mahasiswa. Oleh karenanya, ia mengutuk keras jika ada tindakan kekerasan yang dilakukan di dalam kampus.

"Tentu kami tidak ingin atau kami mencegah dan mengutuk tindakan-tindakan di dalam kampus, jadi kami ingin seluruh kampus ini jadi tempat aman," katanya.

Untuk di tubuh Unpad sendiri, Arief mengaku terdapat beberapa mahasiswa dari Unpad yang menjadi korban kekerasan dari aparat penegak hukum.

"Kemarin ada mahasiswa yang jadi korban allhamdulilah sudah kami tangani, allhamdulilah sekarang sudah baik dan kami berharap tidak ada korban lagi baik itu mahasiswa, dosen, atau siapapun," ucapnya.

Sementara itu, Ketua BEM KEMA Unpad Vincent Thomas menyampaikan, kondisi yang terjadi saat ini di Indonesia tak hanya mahasiswa yang menjadi korban, melainkan banyaknya juga masyarakat sipil yang turut menjadi korban saat tengah menyuarakan aspirasi.

"Kami memaknai bahwa untuk korban ini bukan hanya dari mahasiswa tapi juga berdampak kepada masyarakat sipil yang menjadi korban kali ini. Makannya segala bentuk sikap yang kami serukan, mulai dari BEM Unpad dari segi civitas akademika," kata Vincent di lokasi yang sama.

Berdasarkan hasil forum yang dilakukan Unpad, menurut Vincent terdapat tiga poin penting yang harus disampaikan sebagai bentuk sikap. Tiga poin tersebut yakni bentuk dukungan kepada massa yang masih menjalankan aksi di lapangan, kedua perlu adanya sikap yang harus diserukan terhadap kondisi negara, serta mengecam segala bentuk kekerasan yang melanggar norma hak asasi manusia terhadap mahasiswa maupun masyarakat luas.

"Kondisi hari ini tentu jelas ini sangat memukul, sangat memilukan, ini menjadi kabar duka karena kami pun dari Unpad akhirnya tidak pernah sampai di fase yang mengalami ketakutan di kawasan Jatinangor ketika kami tinggal. Ini menjadi suatu pertanda yang cukup keras dimana akhirnya kami melihat bahwa kalau sampai akhir kehidupan kemahasiswaan, kalau sampai kehidupan berkuliah itu sudah menjadi ancaman, maka kami memaknai ini udah lebih dari darurat," kata dia.

"Kami tidak akan berhenti di sini jadi segala bentuk eskalasi ini tidak harus terus turun ke jalan, kami konsisten, dan bahkan sampai dengan saat ini Unpad punya inisiatif untuk membuka akses-akses klinik atau ambulance untuk kawan-kawan kami yang di Bandung," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Unpad juga menginginkan segala tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa agar sepenuhnya dipenuhi.

"Yang kami mau hari ini adalah agar tuntutan kami dipenuhi. Kami tidak ingin kompromi, kami tidak ingin dialog yang kemudian penuh dengan framing. Kami ingin jelas tuntutan kami dipenuhi dan ini sudah jelas," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads