Dunia musik Indonesia kembali berduka. Darmawan Hardjakusumah, atau yang akrab disapa Acil Bimbo, meninggal dunia pada usia 83 tahun. Salah satu personel grup legendaris Bimbo ini menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Senin (1/9/2025) malam setelah berjuang melawan sakit.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh keluarga almarhum dan sahabat dekatnya. Pj Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Rully H Alfiady, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. "Iya, betul. Saya dapat kabar langsung dari keluarga almarhum. Terakhir saya telepon istrinya kurang lebih pukul 22.15 WIB," ujar Rully.
Bagi Rully, sosok Acil bukan hanya seorang musisi legendaris, melainkan juga figur yang penuh idealisme. Ia menyebut Acil sebagai pribadi yang teguh dalam pendirian, berani menyuarakan kebenaran, dan sangat peduli terhadap kepentingan masyarakat Sunda. "Selain legenda tarik suara, beliau seorang tokoh yang kukuh dan penuh idealisme. Jika sudah menyangkut kepentingan orang Sunda, beliau berani mempertaruhkan apa pun yang ia miliki," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang anak kedua, Mario Saladin Akbar Kusumawardhana, juga membenarkan kabar duka ini. Ia mengungkapkan, ayahnya menghembuskan napas terakhir tepat pukul 22.13 WIB. Hingga tengah malam, jasad Acil masih berada di RSHS Bandung sebelum kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Biologi 4, Cigadung, Kota Bandung. "Masih di RSHS. Sebentar lagi nunggu ambulance terus dibawa ke Cigadung," kata Mario.
Menurut penuturan Mario, kondisi kesehatan sang ayah memang sudah lama menurun. Acil disebut sering keluar masuk rumah sakit dalam beberapa waktu terakhir. Namun, semangatnya untuk bertahan selalu menjadi inspirasi bagi keluarga hingga akhirnya Tuhan berkehendak lain.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Cipageran, Cimahi pada pagi ini. Keluarga, sahabat, hingga para penggemar musik Bimbo diperkirakan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Kepergian Acil Bimbo tentu meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan Indonesia. Bersama Bimbo, ia dikenal dengan suara khas yang membawakan lagu-lagu bernuansa religius, kritik sosial, hingga balada yang melekat di hati masyarakat. Tak sedikit karya Bimbo yang hingga kini masih dinyanyikan lintas generasi.
Acil bukan hanya sekadar musisi, tetapi juga panutan masyarakat Sunda. Sikapnya yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai budaya, musik, dan kepedulian sosial membuat namanya akan selalu dikenang. Meski jasadnya telah tiada, warisan karya dan keteladanan hidupnya akan terus abadi di hati penggemar setianya.
(tya/tey)