Gagal ikut demo buruh ke Jakarta, puluhan pelajar SMK di Karawang, kini harus apel di Mapolres Karawang usai dirazia polisi, pada Kamis (28/8/2025) pagi.
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan menuturkan, berdasarkan laporan, pihaknya bergerak cepat melakukan pencegahan dini terhadap potensi keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa ke gedung DPR RI di Jakarta, yang berlangsung hari ini.
"Kami berhasil mengamankan 49 pelajar dari berbagai rombongan, yang didapati hendak bergabung dengan rombongan buruh menuju Jakarta," kata Wildan, saat dikonfirmasi detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para siswa, kata Wildan, berasal dari berbagai sekolah di Karawang, namun berhasil diamankan di sejumlah titik keberangkatan buruh, saat personel kepolisian melakukan penyisiran.
"Mereka beda-beda sekolah, ada yang dari Cilebar, Telagasari, macam-macam sekolah, namun berhasil dicegah saat personel Polsek dan Sampta melakukan penyisiran di titik keberangkatan buruh. Langkah ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa yang dinilai dapat membahayakan keselamatan mereka," kata dia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, para pelajar itu diketahui pergi tanpa izin resmi dari sekolah atau bolos, bahkan tanpa izin dari orang tuanya. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan sekolah dan orang tua siswa untuk selanjutnya dilakukan pembinaan.
"Mereka (siswa) pergi tanpa izin resmi di luar pengetahuan pihak sekolah maupun orang tua, oleh sebab itu kita sedang koordinasi dengan pihak sekolah sekaligus orang tua siswa untuk dilakukan pembinaan," ucap Wildan.
Berdasarkan kegiatan pengamanan ini, polisi berharap unjuk rasa tetap berlangsung kondusif, serta tidak melibatkan pihak-pihak yang tidak berkepentingan langsung, yang mengundang provokatif.
"Dengan adanya langkah preventif ini, kami berharap para pelajar di Karawang tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Unjuk rasa juga berjalan kondusif," imbuhnya.
Wildan menegaskan, keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa sangat berisiko terhadap keselamatan mereka, terlebih situasi unjuk rasa tidak dapat diduga sehingga sangat berbahaya.
"Kami mengimbau kepada orang tua dan pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama dalam situasi seperti ini, Pelajar seharusnya fokus pada kegiatan belajar, bukan ikut-ikutan dalam aksi, ini berbahaya bagi keselamatan mereka," pungkasnya.
(yum/yum)