Ratusan buruh yang tergabung dari berbagai serikat pekerja menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Sate, Bandung, pada Kamis (28/8/2025). Massa yang hadir diperkirakan mencapai 1.000 hingga 1.500 orang. Mereka berasal dari beberapa organisasi buruh, di antaranya SPN, KSPI, dan SPMI.
Ketua Perda KSPI Jawa Barat, Dadan Sugiana, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari kampanye isu nasional yang sedang diperjuangkan oleh buruh di Indonesia. Ia menegaskan, meski membawa sejumlah tuntutan penting, aksi yang dilakukan tetap dalam koridor damai.
"Sekitar 1000-1500 orang hadir hari ini. Isu yang kita bawa isu nasional, seperti hapus outsourcing, tolak upah murah, kenaikan upah 8,5 sampai 10,5 persen, UU ketenagakerjaan baru, hingga pajak pekerja. Tapi semua aksi kita lakukan secara damai," kata Dadan di sela-sela aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam Tuntutan Buruh
Dalam aksi kali ini, buruh menyampaikan enam tuntutan utama yang menjadi perhatian mereka, yakni
1. Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah
2. Stop PHK dengan membentuk Satgas PHK
3. Reformasi Pajak Perburuhan, antara lain:
- Naikkan PTKP menjadi Rp7,5 juta/bulan
- Hapus Pajak Pesangon
- Hapus Pajak THR
- Hapus Pajak JHT
- Hapus diskriminasi pajak untuk perempuan menikah
4. Sahkan Rancangan Undang-Undang Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law
5. Sahkan RUU Perampasan Aset sebagai upaya pemberantasan korupsi
6. Revisi RUU Pemilu dengan redesain sistem Pemilu 2029
Antisipasi Anarko
Dadan menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan langkah pengamanan internal untuk memastikan aksi berjalan kondusif. Ia mengaku tidak ingin ada pihak luar yang memanfaatkan aksi buruh dengan cara-cara anarkistis.
"Kita sesuai arahan presiden juga mengantisipasi itu. Kita siapkan satgas pengamanan, insyaallah tidak ada anarko di Jawa Barat," ujarnya.
Aksi buruh ini direncanakan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Sepanjang aksi, massa terlihat melakukan orasi bergantian di depan Gedung Sate sambil membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan.
(bba/yum)