Dwi Hartono alias DH menjadi salah satu dalang penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta (37). Lewat penelusuran dari sumber terbuka, ternyata Dwi bukan sosok yang sembarangan.
Ia seperti memiliki dua sisi. Di satu sisi ia terlihat sebagai sosok filantropi atau dermawan yang kerap membagi-bagikan bantuan, namun di sisi lainnya diduga ada sisi lain yang membuatnya harus berhadapan dengan hukum.
Berikut fakta-fakta terkait sosok Dwi Hartono :
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pembuat Konten Kewirausahaan di Media Sosial
Dwi Hartono memiliki kanal Youtube, yang bernama Klan Hartono. Di dalamnya terdapat 128 video yang sebagian besar berfokus pada konten kewirausahaan, investasi, motivasi dan kegiatan sosial.
Beberapa video menampilkan gaya hidup, termasuk "sidak" ke kantor perusahaan atau promosi acara tertentu, yang mengindikasikan bahwa kanal ini juga menayangkan konten seputar gaya hidup pengusaha.
![]() |
2. Sering Bagikan Beasiswa
Di dalam akun yang memiliki 169 ribu subscribers ini terlihat Dwi membagikan beasiswa kepada korban pemerkosaan di Lampung hingga S1. Janji untuk memberikan biaya pendidikan itu dihadiri oleh pengacara kondang Hotman Paris dan ditayangkan di Youtube Klan Hartono pada 30 Maret 2024.
Selain itu, Dwi Hartono juga diketahui mengelola akun Hartono Foundation, yang memberikan bantuan pendidikan kepada siswa-siswa untuk mengenyam ilmu di perguruan tinggi.
"Kami atas nama pribadi dan Hartono Foundation akan memberikan beasiswa kepada (korban) sampai S1. Adapun nanti ketika memang keluarga atau syukur Bang Hotman merekomendasikan ke S1 hukum, mungkin akan saya dukung sampai S2," ujar Dwi.
Dalam beberapa unggahan di Instagram, Dwi kerap memberikan ucapan selamat kepada mahasiswa yang berhasil lulus.
3. Terkenal Dermawan di Kampung Halaman
Di kampung halamannya, Dwi merupakan pengusaha asal Rimbo Bujang, Tebo, Jambi. Dia dikenal dermawan dan sering memberikan bantuan ke kampung masa kecilnya itu.
Dwi pernah tinggal dan besar di Desa Tirta Kencana Unit 6, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo. Salah satu warga mengaku bahwa Dwi sudah lama merantau meninggalkan Rimbo Bujang.
"Iya dia pernah sekolah di sini sampai SMA. Terakhir dia pernah ikut reunian SMP," kata Jay Saragih, salah satu warga, Selasa (26/8/2025).
Setiap kali acara reunian itu, kata Jay, Dwi kerap mengundang artis-artis ibukota. Dwi juga pernah mengundang pengajian akbar yang dihadiri Ustaz Zacky.
"Yang kami kenal orangnya humble, dia motivator juga, ya kalau gak salah. Dia suka menolong, kalau ada acara di Rimbo Bujang ini dia siap membantu sebagai (pemberi) sumbangan," ujar Jay.
Selain itu, Dwi juga dikenal pernah memberi bantuan ambulans ke desa. Dia dikenal pengusaha sukses dan pernah turun menggunakan helikopter ke desanya.
"Dia pernah ke Rimbo Bujang ini naik helikopter, jadi setahu orang di sini, dia sangat kaya," katanya.
4. Punya Dua Perusahaan
Berdasarkan penelusuran, Dwi Hartono Mandiri Makmur memiliki dua perusahaan. Pertama PT Hartono Mandiri Makmur, yang merupakan marketplace yang berkantor di Perumahan Kota Wisata Cibubur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Selain itu, Dwi juga diketahui mengelola platform belajar online, yang dijalankan oleh PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI). Kedua perusahaan itu berkantor di alamat yang sama.
5. Residivis Pemalsuan Ijazah
Polisi menyebut Dwi Hartono sempat terjerat kasus pemalsuan ijazah. Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Darma Sena, membenarkan Dwi Hartono sempat tersandung kasus pemalsuan ijazah. Dwi Hartono memalsukan ijazah tingkat SMA dalam sekolah paket C.
"Iya benar di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA, paket C kalau nggak salah," kata Andika saat dihubungi wartawan, Rabu (27/8/2025).
Andika Dwi Hartono sudah diproses oleh pengadilan. Dia menyebut Dwi dijatuhi vonis selama 2 tahun penjara dalam kasus itu.
"Informasinya sudah divonis kurang lebih 2 tahun penjara, bisa dipastikan ke PN ya. Data yang ada di kita hanya terkait kasus pemalsuan ijazah. Sebagai pelaku yang mengkondisikan pemalsuan ijazah tersebut," kata Andika.
Sebagai informasi, Dwi Hartono diamankan pihak Polrestabes Semarang pada 2012. Dwi Hartono saat itu memiliki nama lain Feri.
Dalam perkara tersebut, Dwi Hartono memalsukan ijazah milik empat calon mahasiswa agar diterima di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Salah satunya mengubah lulusan dari jurusan IPS menjadi IPA agar bisa masuk ke Fakultas Kedokteran.
Kini, Dwi Hartono (DH) kembali berurusan dengan hukum. Dia ditangkap Polda Metro Jaya. Dwi merupakan salah satu tersangka kasus penculikan Mohamad Ilham Pradipta, Kacab Bank di Jakarta yang ditemukan tewas di Bekasi.
(yum/yum)