Nama Dwi Hartono, pengusaha asal Desa Tirta Kencana Unit 6, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, mendadak jadi sorotan nasional. Pria yang dikenal dermawan ini diduga menjadi aktor utama penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta (37).
Tak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, melansir detikSumbagsel, Dwi juga sempat diisukan akan maju sebagai calon Bupati Tebo pada Pilkada 2024 lalu.
"Ceritanya ada keinginan dia dulu pernah mau maju menjadi Bupati Tebo. Tapi menjelang pilkada tidak ada kepastian, dia nggak pernah nampak lagi," kata Jay Saragih, warga setempat, Selasa (26/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jay mengaku warga sempat mendukung Dwi untuk maju, lantaran dikenal ringan tangan membantu masyarakat. Namun entah kenapa, Dwi mundur dari pencalonan.
"Warga memang sebenarnya dulu itu berharap dia maju jadi bupati, bukan wakil, kan dia dikenal sebagai dermawan di sini. Jadi, dia mundur," ujarnya.
Dwi disebut kerap menggelar acara besar, mulai dari mendatangkan artis ibukota hingga mengadakan pengajian akbar bersama Ustaz Zacky. Namanya semakin mencuat ketika ia pulang kampung dengan helikopter pribadi.
"Orang sini masih kontak-kontak dia, walaupun dia jauh. Orangnya dermawan sering support organisasi dan kegiatan desa," kata Jay.
Kabar keterlibatan Dwi dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham membuat warga Rimbo Bujang terkejut.
"Ya respons kita terkejut. Kok bisa terjadi (pelaku) pembunuhan gitu," ungkap Jay.
Dwi diketahui mengelola bisnis bimbingan belajar (bimbel online) dan melalui akun Instagram pribadinya, @klanhartono, ia menyebut dirinya pengusaha di berbagai bidang: properti, perkebunan, trading, pendidikan, e-commerce, fashion, hingga skincare.
Sementara itu, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Ia diculik setelah menghadiri rapat bersama rekan kerjanya di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sehari sebelumnya.
Artikel ini sudah tayang di detikSumbagsel
(dir/dir)