Kronologi 24 Siswa SD Parakansalak Keracunan Usai Santap MBG

Kabupaten Sukabumi

Kronologi 24 Siswa SD Parakansalak Keracunan Usai Santap MBG

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 22 Agu 2025 17:41 WIB
In the Hospital Sick Male Patient Sleeps on the Bed. Heart Rate Monitor Equipment is on His Finger.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/gorodenkoff)
Sukabumi -

Sebanyak 24 pelajar SDN Parakansalak 2, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah mereka, Jumat (22/8/2025).

Petugas Puskesmas Parakansalak bersama tim gizi dan surveilans langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat dan investigasi penyebab kejadian.

"Ini kronologisnya biar sama," kata Dede Herdiana, petugas Puskesmas Parakansalak mengirimkan catatan kronologi kejadian kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian Awal

Berdasarkan laporan tersebut keracunan ini pertama kali terdeteksi sekitar pukul 10.00 WIB. Guru SDN Parakansalak 2 melaporkan adanya sejumlah siswa yang mengalami mual, muntah, dan pusing secara bersamaan.

ADVERTISEMENT

Tim Puskesmas Parakansalak yang terdiri dari dokter pemeriksa, tenaga gizi, dan petugas surveilans langsung menuju lokasi. Hasil wawancara dengan pihak sekolah menunjukkan bahwa para siswa sempat menyantap paket MBG sekitar pukul 09.30 WIB. Sekitar 30 menit kemudian, keluhan mulai muncul.

Akibat kejadian itu, total siswa terdampak sebanyak 24 orang. Seluruh korban langsung mendapat penanganan dari Puskesmas setempat.

Seluruh siswa yang mengalami keluhan segera dibawa ke Puskesmas Parakansalak untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah dilakukan observasi, seluruh pasien berada dalam kondisi stabil dan diperbolehkan pulang.

Sekitar pukul 11.00 WIB, tim Puskesmas Parakansalak melakukan koordinasi dan investigasi di lokasi kejadian. Selain itu mereka juga membuka posko penanganan darurat di Puskesmas Parakansalak.

Petugas juga mengambil sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa dan melakukan pemantauan kondisi korban untuk mencegah adanya gejala lanjutan.

Petugas kemudian membawa sejumlah sampel untuk diuji lebih lanjut ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sukabumi. Adapun sampel yang diambil berupa telur, sayuran buncis dan wortel, nasi, orek tahu, semangka dan susu kotak. Selain itu sampel muntah juga diperiksa.

Dalam data yang diberikan Dede menegaskan bahwa keracunan terjadi setelah para pelajar tersebut mengkonsumsi makanan MBG, namun kepastian penyebabnya baru bisa diketahui setelah hasil pemeriksaan laboratorium keluar.

"Sampel makanan dan air sudah kami kirim ke Labkesda untuk diperiksa. Saat ini kami masih menunggu hasil resminya," ujar Dede.

Hingga Jumat sore, Puskesmas Parakansalak bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dan pihak sekolah masih memantau kondisi para siswa serta bersiaga jika ada laporan tambahan.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads