4 Fakta Hujan Debu di Bogor yang Berasal dari Pabrik Semen

4 Fakta Hujan Debu di Bogor yang Berasal dari Pabrik Semen

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 16 Agu 2025 10:30 WIB
Hujan debu di Kampung Cigeger, Desa Citeureup, Kabupaten Bogor
Hujan debu di Kampung Cigeger, Desa Citeureup, Kabupaten Bogor. Foto: Tangkapan layar viral
Bogor -

Warga Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan kejadian hujan abu yang turun di permukiman warga. Hujan debu itu viral di media sosial setelah sejumlah video amatirnya tersebar.

Berikut 4 fakta dalam kejadian ini:

Hujan Debu Turun saat Warga Sibuk Beraktivitas

Lapangan sepak bola di samping pabrik Indocement menjadi pusat keramaian bagi warga yang tinggal Kampung Cigeger, Desa/Kecamatan Citeureup, Minggu (10/8) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada sore itu, anak-anak dan remaja larut dalam pertandingan persahabatan, sementara para orang tua menonton dari tepi lapangan atau sibuk melayani pembeli di warung-warung kecil yang berjejer di sekitar area.

ADVERTISEMENT

Sorak-sorai dan tawa tampak di sekitar lapangan, menandai akhir pekan yang hangat dan penuh canda meski segera berakhir. Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, keceriaan itu perlahan memudar. Dari arah angin, gumpalan debu putih tiba-tiba melayang, menutupi pandangan dan membuat napas terasa berat.

"Warung-warung langsung tertutup debu, anak-anak di lapangan pun berhenti main," tutur Pj Kepala Desa Citeureup, Padi Ardianto, saat dihubungi wartawan.

Berasal dari Pabrik Semen

Padi mengungkapkan, hujan debu bermula dari proses pembersihan sumbatan di pabrik Indocement yang berlangsung sekitar lima hingga tujuh menit.

Karena saat itu angin bertiup kencang, debu terbawa dan berputar di udara hingga 1-2 jam sebelum hilang diguyur hujan sekitar pukul 17.00 WIB. Ia memperkirakan sekitar 400 rumah di RW 5 terdampak, dengan total 1.200 jiwa.

Puskesmas Cek Kesehatan Warga

Meski tidak ada kerusakan material atau kendaraan, banyak genteng dan halaman rumah dipenuhi debu putih.

Pemeriksaan kesehatan gratis segera dilakukan melalui kerja sama puskesmas dan pihak Indocement untuk memastikan warga tidak mengalami gangguan pernapasan.

"Kalau hanya bicara genteng dan halaman kena debu, ya satu RW itu terdampak semua," kata Padi.

Kejadian Tahunan

Ia juga mengungkapkan, hujan debu bukanlah peristiwa baru di kampung tersebut.

"Kalau tidak salah, setiap tahun bisa dua kali, biasanya saat pembersihan sumbatan atau clogging," ujarnya.

Pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. membenarkan peristiwa tersebut. General Manager Operation Kompleks Pabrik Citeureup, Setia Wijaya, menjelaskan insiden terjadi ketika Plant 5 sedang tidak beroperasi dan pekerja melakukan pembersihan sumbatan di bagian pemisahan material.

Saat lubang pemeriksaan dibuka, debu keluar dan terbawa angin kencang ke arah permukiman.

"Mengetahui hal tersebut, pekerja kami segera menutup lubang check hole, sehingga dalam waktu sekitar tiga menit jatuhan debu semen langsung teratasi," ujarnya.

Indocement mengaku sudah meminta maaf, berkoordinasi dengan perangkat desa, dan memperbaiki prosedur pembersihan agar tidak dilakukan pada kondisi angin kencang, guna mencegah peristiwa serupa di kemudian hari.

(wip/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads