Lapangan sepak bola di samping pabrik Indocement menjadi pusat keramaian warga Kampung Cigeger, Desa Citeureup, Minggu (10/8/2025) sore. Anak-anak dan remaja larut dalam pertandingan persahabatan, sementara para orang tua menonton dari tepi lapangan atau sibuk melayani pembeli di warung-warung kecil yang berjejer di sekitar area.
Sorak-sorai dan tawa tampak di sekitar lapangan, menandai akhir pekan yang hangat dan penuh canda meski segera berakhir. Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, keceriaan itu perlahan memudar. Dari arah angin, gumpalan debu putih tiba-tiba melayang, menutupi pandangan dan membuat napas terasa berat.
"Warung-warung langsung tertutup debu, anak-anak di lapangan pun berhenti main," tutur Pj Kepala Desa Citeureup, Padi Ardianto, saat dihubungi wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padi menjelaskan, hujan debu bermula dari proses pembersihan sumbatan di pabrik Indocement yang berlangsung sekitar lima hingga tujuh menit.
Karena saat itu angin bertiup kencang, debu terbawa dan berputar di udara hingga 1-2 jam sebelum hilang diguyur hujan sekitar pukul 17.00 WIB. Ia memperkirakan sekitar 400 rumah di RW 5 terdampak, dengan total 1.200 jiwa.
Meski tidak ada kerusakan material atau kendaraan, banyak genteng dan halaman rumah dipenuhi debu putih.
Pemeriksaan kesehatan gratis segera dilakukan melalui kerja sama puskesmas dan pihak Indocement untuk memastikan warga tidak mengalami gangguan pernapasan.
"Kalau hanya bicara genteng dan halaman kena debu, ya satu RW itu terdampak semua," kata Padi.
Ia juga mengungkapkan, hujan debu bukanlah peristiwa baru di kampung tersebut.
"Kalau tidak salah, setiap tahun bisa dua kali, biasanya saat pembersihan sumbatan atau clogging," ujarnya.
Pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. membenarkan peristiwa tersebut. General Manager Operation Kompleks Pabrik Citeureup, Setia Wijaya, menjelaskan insiden terjadi ketika Plant 5 sedang tidak beroperasi dan pekerja melakukan pembersihan sumbatan di bagian pemisahan material.
Saat lubang pemeriksaan dibuka, debu keluar dan terbawa angin kencang ke arah permukiman.
"Mengetahui hal tersebut, pekerja kami segera menutup lubang check hole, sehingga dalam waktu sekitar tiga menit jatuhan debu semen langsung teratasi," ujarnya.
Indocement mengaku sudah meminta maaf, berkoordinasi dengan perangkat desa, dan memperbaiki prosedur pembersihan agar tidak dilakukan pada kondisi angin kencang, guna mencegah peristiwa serupa di kemudian hari.
(yum/yum)