Dari pusat kota Palabuhanratu, perjalanan menuju Loji dimulai dengan pemandangan pantai di kejauhan dan deretan rumah warga yang perlahan berkurang.
Semakin jauh, jalan mulai menyempit dan berkelok, dikelilingi bukit hijau yang memagari di kiri dan kanan. Udara terasa lebih sejuk, sementara cahaya matahari menembus sela pepohonan, membentuk pola bayangan yang bergerak di atas aspal.
Begitu memasuki kawasan Loji, layar ponsel langsung menunjukkan tidak adanya layanan jaringan. Sinyal menghilang total, seakan terputus dari dunia luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah masuk sini, ya sudah lupakan internet dulu. Percakapan telepon pakai aplikasi perpesanan atau komunikasi hingga mendengarkan musik dari aplikasi daring putus total," ujar Andri (38), warga yang setiap hari melintas jalur ini kepada detikJabar akhir pekan lalu.
Jalur tanpa sinyal ini membentang sekitar empat hingga lima kilometer, dari Loji hingga kawasan Gua Mas Kepe menjelang mausk ke kawasan Kertajaya, Kecamatan Simpenan.
Di kiri-kanan jalan, pepohonan hutan berdiri rapat. Pohon-pohon menjulang setinggi tiang listrik, beberapa dengan akar gantung yang nyaris menyentuh kendaraan yang lewat. Hanya suara burung dan serangga yang terdengar, menjadi latar alami perjalanan.
Andri mengaku, selalu memberi tahu keluarga atau teman sebelum memasuki jalur ini. "Kalau ada urusan telepon, saya berhenti dulu sebelum masuk Loji. Biar nggak ada yang nyari-nyari pas di tengah hutan," ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu bagi Siti (41), warga Kiara Dua, hilangnya sinyal justru menjadi nilai tambah. "Kalau nggak ada sinyal, kita nggak tergoda buka HP. Jadi lebih fokus nyetir dan menikmati pemandangan," katanya.
Ia menyebut, jalur ini sebagai salah satu rute yang membuat pengendara bisa merasakan perjalanan yang benar-benar tenang.
Di beberapa titik, rapatnya pepohonan terbuka, memperlihatkan jurang di sisi jalan. Di dasar jurang, mengalir sungai kecil dengan air bening yang memantulkan cahaya matahari.
Begitu melewati Gua Mas Kepe, sinyal ponsel kembali muncul. Layar yang sebelumnya kosong mendadak penuh notifikasi pesan, panggilan tak terjawab, hingga pembaruan media sosial.
"Rasanya kayak keluar dari dunia lain," kata Siti menggambarkan.
Fenomena blank spot seperti ini bukan hanya terjadi di jalur hutan. Di Kabupaten Sukabumi, ada banyak titik serupa di wilayah perbukitan atau pedesaan, terutama di Pajampangan. Bahkan ada kondisi yang lebih unik, sinyal bisa hilang seketika hanya karena listrik padam.
"Kalau mati lampu, ya sinyal ikut mati. Soalnya tower di sini pakai listrik PLN, nggak semua ada genset. Jadi kalau listrik padam, sinyal langsung hilang," tutur Asep (44), warga Kecamatan Lengkong.
Menurutnya, situasi ini jarang dirasakan warga perkotaan yang nyaris tak pernah mengalami pemadaman listrik.
"Kalau di kota, mati lampu aja jarang. Di sini, sekali padam ya sudah, telepon nggak bisa, internet nggak ada. Mau telepon darurat pun susah," tambahnya. Ia berharap kondisi ini bisa menjadi perhatian pemerintah.
Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kabupaten Sukabumi, Mubtadi Latif menjelaskan, bahwa blank spot terbagi menjadi dua domain, blank spot internet dan blank spot seluler.
"Sesuai target RPJMD 2021-2026, yang menjadi target Pemerintah Kabupaten Sukabumi adalah blank spot internet. Berdasarkan data RPJMD, titik blank spot berada di 115 kantor desa di 34 kecamatan yang belum terfasilitasi internet," ujarnya.
Ia menambahkan, Pemprov Jabar telah melakukan intervensi di 7 titik desa, Pemkab Sukabumi di 23 titik desa pada 2022, dan sisanya sekitar 75 desa melakukan fasilitasi secara mandiri. Kini seluruh kantor desa di Kabupaten Sukabumi telah terhubung internet, meski kualitasnya berbeda-beda tergantung lokasi.
"Harapannya setelah titik kantor desa terfasilitasi internet, pengembangannya bisa meluas ke masyarakat. Salah satu mekanisme yang bisa dilakukan adalah BUMDes atau BUMDesma menjadi reseller ISP, menjual koneksi internet ke rumah-rumah dengan harga terjangkau. Dengan begitu, permasalahan blank spot bisa teratasi secara bertahap," pungkasnya.
(sya/mso)