Sisi Lain di Desa Susah Sinyal, Anak-anak Tak Kecanduan Gim Online

Puluhan desa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih tak terjangkau sinyal seluler dan internet atau kawasan blankspot. Namun di balik sulitnya mendapatkan akses internet, ada sisi lain di mana anak-anak usia sekolah tidak mengenal gim online sehingga tak kecanduan gim dan fokus belajar.

Di Kampung Cibaregbeg, Desa Karyabakti, Kecamatan Cidaun, misalnya. Anak-anak usia sekolah berkumpul di halaman MI CIbaregbeg ataupun tangga rumah warga yang memiliki rumah bertingkat.

Mereka berkumpul untuk bisa mengakses internet. Tetapi alih-alih bermain gim online, anak-anak tersebut fokus untuk menambah wawasan di internet atau mencari hiburan dari youtube dan media sosial.

Samsul Aripin (12), pelajar di kampung Cibaregbeg, mengatakan waktu untuk menggunakan internet tidak lama dan jaringannya pun tidak stabil, sehingga momen bermain handphone di lapangan atau rumah teman hanya sekadar digunakan untuk menyelesaikan tugas atau menonton video.

"Kalau main gim kan susah, sinyal lemot tidak stabil. Jadi paling lihat video di youtube atau facebook. Selain itu mengerjakan tugas, cari jawabannya di internet," kata dia, Selasa (1/7/2025).

Anak anak di kampung susah sinyal berkumpul di lapangan untuk mencari jaringan Internet Foto: Ikbal Selamet/detikJabar

Sama halnya dengan anak-anak di Kampung Cibaregbeg, anak di Kampung Pasirjambu Desa Hergarsari kecamatan Sindangbarang pun tak mengenal apalagi kencaduan gim online.

Sutiawan (28), warga, mengungkapkan jika adiknya yang masih sekolah lebih memilih bermain bersama teman-temannya dibandingkan berkutat dengan handphone.

"Kalau di sini anak-anaknya main di lapangan atau ke pantai, jarang yang main gim online. Karena kan sinyalnya susah. Kalaupun dapat sinyal di gubuk tengah sawah ataupun di dekat pantai, hanya untuk buka medsos dan lihat video di youtube," kata dia.

Dia mengaku bersyukur dengan kondisi tersebut, meskipun di sisi lain anak-anak yang harusnya sudah melek dengan internet dan mudah mengakses informasi. Sebab banak-anak tak kecanduan gim online dan mengabaikan belajar.

"Jadi ada plus minusnya. Di satu sisi susah dapat informasi dan tidak bisa mengikuti perkembangan, tapi di sisi lain anak-anak tidak kecanduan gim sehingga fokus belajar," pungkasnya.