Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah dimulai serentak hari ini, Senin (4/8/2025). Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka meninjau langsung pelaksanaan CKG di Madrasah Tsanawiyah Persis 1-2 Kota Bandung.
Menurut Isyana, program CKG ini hadir merupakan bentuk komitmen dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun fondasi generasi masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program cek kesehatan gratis untuk anak-anak sekolah ini merupakan komitmen nyata dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan Asta Cita keempat, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai Generasi Emas," ujar Isyana.
Dia menjelaskan, CKG untuk anak sekolah merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dengan tujuan mendeteksi dini masalah kesehatan, mencegah komplikasi, dan menurunkan risiko kecacatan maupun kematian.
Adapun dalam pelaksanannya, pemeriksaan yang dilakukan terhadap anak sekolah mencakup status gizi, kesehatan gigi, mata, telinga, tekanan darah, kesehatan reproduksi, hingga skrining anemia dan penyakit menular.
Dalam peninjauan itu, Isyana juga menyoroti pentingnya pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini.
"Tablet tambah darah menjadi sangat penting karena remaja putri ini nantinya akan tumbuh menjadi calon ibu. Jika calon ibunya anemia, akan ada lebih banyak lagi risiko untuk melahirkan bayi yang stunting," ungkapnya.
CKG untuk anak sekolah ini menargetkan lebih dari 53 juta peserta didik dan mencatatkan cakupan penerima manfaat terbesar dalam sejarah sektor kesehatan nasional. Selain peserta didik, guru dan tenaga kependidikan juga menjadi sasaran program melalui layanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Isyana menyebut, cek kesehatan gratis untuk anak sekolah ini merupakan program inklusif yang dirancang untuk menjangkau seluruh anak tanpa terkecuali. Program ini melengkapi cakupan layanan cek kesehatan gratis yang sebelumnya telah lebih dulu diberikan kepada masyarakat umum.
"Kita ingin pastikan bahwa seluruh warga negara mendapatkan layanan kesehatan gratis yang berkualitas. Ini bukan hanya soal kesehatan, ini soal keadilan," tutup Isyana.
(bba/orb)