Banjir bandang menerjang dua kampung di Desa Cikunten, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, pada Senin dini hari (4/8/2025). Sedikitnya 60 rumah terdampak akibat meluapnya Sungai Cikunten setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Ketua Forum Komunikasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia, mengatakan bahwa dua kampung terdampak adalah Kampung Central dan Kampung Jagawaras.
"Di Kampung Central, ketinggian air mencapai satu meter dengan 50 kepala keluarga terdampak. Sementara di Kampung Jagawaras, 10 rumah terendam dengan ketinggian air antara satu hingga dua meter," ujar Jembar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Para Pencari Sinyal di Pelosok Jawa Barat |
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Tasikmalaya, Shabara Polres Tasikmalaya, dan Dinas Damkar diterjunkan untuk mengevakuasi warga. Sebanyak 20 warga berhasil dievakuasi, termasuk seorang ibu paruh baya yang harus diselamatkan melalui genting rumah akibat seluruh bagian rumahnya terendam.
"Jadi banjir yang melanda ini sebabkan ada 20 orang dievakuasi tim Sar Gabungan. Semua ditempatkan di lokasi yang aman. Banjir pagi ini sudah mulai surut," kata Petugas Pos SAR Tasikmalaya, Bagus Prayogo.
Sebagian warga yang terdampak memilih mengungsi ke rumah tetangga di lokasi yang lebih aman. Penanganan bencana masih terus dilakukan, termasuk verifikasi dampak serta distribusi bantuan awal.
"Hujan memang besar, air tiba tiba langsung besar. Kayaknya ada tanggul jebol. Jadi air masuk pemukiman," ungkap Irpan, warga setempat.
Berdasarkan pantauan petugas, kondisi air mulai surut pada pukul 02.04 WIB. Hingga pagi hari, tidak ada lagi permintaan evakuasi tambahan dari warga.
Unsur yang terlibat dalam penanganan bencana ini meliputi Basarnas, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Tagana, dan pemerintah desa setempat. Pemerintah daerah mengimbau warga tetap waspada mengingat potensi hujan lebat masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
(dir/dir)