Kemunculan Angkot Pintar di Bandung, Pakar ITB: Mudah-mudahan Jalan

Kemunculan Angkot Pintar di Bandung, Pakar ITB: Mudah-mudahan Jalan

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 02 Agu 2025 18:30 WIB
Prototype angkot pintar Kota Bandung.
Purwarupa Angkot Pintar Bandung (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Pemkot Bandung menunjukkan keseriusannya untuk melakukan peremajaan angkutan kota alias angkot. Proyek yang diberi nama Angkot Pintar itu sudah jadi dalam bentuk purwarupa dan siap mengaspal untuk diujicobakan di jalanan Kota Bandung.

Dosen Teknik Sipil sekaligus pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) R Sony Sulaksono mengapresiasi, terkait Angkot Pintar atau Angklung alias Angkutan Listrik Kota Bandung.

"Ya, kalau saya pribadi sih bangga aja, kalau dilihat dari ukurannya itu mungkin besarannya seperti elf ya cuman fasilitasnya lebih lengkap dan kapasitasnya 14 orang, itu ukurannya kayak angkot L300," kata Soni kepada detikJabar, Sabtu (2/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibalik fasilitas mewah Angkot Pintar, Sony mempertanyakan, trayek angkot tersebut. Karena menurutnya, hal itu penting agar program yang digagas bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

ADVERTISEMENT

"Kalau menurut saya bagus ya, bisa dijalankan. Cuma buat saya yang penting adalah nanti trayeknya mau kemana, karena isu utama dari penanganan angkot itu adalah jangkauan, layanan, jaringan dari angkot tersebut yang seharusnya merambah sampai ke kawasan timur Bandung," ujarnya.

Sony mengungkapkan, saat ini ada 36 trayek angkot di Kota Bandung. Namun sebagian besar beroperasi di pusat kota, tengah atau selatan. Sementara timur tidak ada.

"Mudah-mudahan Angkot Pintar ini bisa melayani rute yang ada di kawasan timur Bandung," ungkapnya.

Pikirkan Nasib Angkot yang Sudah Ada

Dalam peremajaan angkot, Pemkot Bandung akan temukan tantangan berat. Menurut Sony, Pemkot juga harus pikirkan angkot-angkot yang sudah ada.

Jika masa percobaan sudah selesai dan akan segera dioperasikan, Sony menyebut, angkot itu harus beroperasi di jalur yang tidak ada trayeknya.

"Kalau misalnya nanti fokusnya tahun ini dan tahun depan, itu ada di bagian timur Bandung (trayeknya)," ujarnya.

Selain itu, agar tidak menimbulkan masalah, pemerintah bisa keluarkan kebijakan penukaran angkot seperti yang sudah dilakukan di Kota Bogor.

"Jadi angkotnya ditukar dengan angkot baru, di scrapping, kemudian pengemudi dapat gaji bulanan," ujarnya.

"Tunggu aja mudah-mudahan ini jalan karena tidak mudah. Jadi isu utama Angkot Pintar itu bukan masalah isu pintarnya, Angkot Pintar ini seperti apa implementasinya, karena yang paling itu," katanya.

Suara Warga

Sementara itu, belum banyak warga yang tahu terkait wujud dan spesifikasi Angkot Pintar. Saat detikJabar menunjukan foto Angkot Pintar yang diberi nama Angklung alias Angkutan Listrik Kota Bandung warga memujinya.

Namun, sama seperti statement Dosen Teknik Sipil sekaligus pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) R Sony Sulaksono, Angkot Pintar harus menjangkau seluruh warga di Kota Bandung. Tak hanya warga yang di pusat kota, tapi juga di pinggiran kota.

Salah satu warga Bandung Timur tepatnya di Cilengkrang II, Kecamatan Cibiru, Very Verdiyana (35) mengatakan, selepas lulus SMA, dia tak pernah naik angkot lagi. Saat hendak bepergian dia pilih naik motor atau mobil pribadi.

"Nggak pernah lagi. Nggak ada yang sampai ke sini (kawasan rumahnya), harus ke depan dulu (Jalan AH Nasution), naik dulu ojek," kata Very kepada detikJabar.

Very sebut, ongkos angkot dan pengeluaran bensin, sebut saja saat hendak bepergian ke Cicaheum dari Cibiru lebih murah pakai motor.

"Naik ojek Rp7 ribu (ke jalan raya), naik angkot dari Cibiru ke Cicaheum Rp10 ribu, pergi saja. Kalau naik motor Rp10 ribu pulang pergi dan bisa ke tempat lain," ujar Very.

Very, sambut baik Angkot Pintar, namun menurutnya harus disubsidi pemerintah atau digratiskan, agar banyak warga yang menggunakan angkutan umum tersebut.

"Kalau bisa gratis seperti Jak Lingko, awal-awal gratis seperti Jakarta," ucapnya.

Selain itu, harus transaksinya juga harus ditunjang transaksi digital, agar memudahkan kaum milenial. SDM Angkot Pintar juga harus profesional.

"Sopir jangan yang abal-abal, apalagi yang suka mabuk, jangan ngetem, angkotnya kan gratis, kalau bisa per 30 menit maju, jangan ngetem nanti bisa menumpuk dan macet," ujar Very.

Dengan cara seperti itu, Very sebut bakal banyak yang ingin menggunakan Angkot Pintar, dibandingkan dengan kendaraan pribadi.

"Kemungkinan bisa meningkatkan minat, apalagi ditunjang fasilitas, tidak kepanasan dan tidak kehujanan," tuturnya.

Warga lainnya Dewi Muslimah (26), salah satu pengguna angkot mengatakan, setuju jika ada peremajaan angkot.

"Setuju sekali, kemarin lihat di medsos angkotnya bagus, kayanya enakeun," ujar Dewi.

Dewi mengaku, jika dia sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Dia minta kepada pemerintah agar tidak terjadi kemacetan yang ditimbulkan kendaraan pribadi, untuk mengajak warga gunakan angkot itu.

"Susah itu mengubah kebiasaan masyarakat, itu jadi pekerjaan berat bagi pemerintah, karena banyak yang menendang mending tanpa memikirkan kemacetan, kalau warga sudah melek gunakan angkutan umum, mereka akan merasakan manfaat dari kendaraan umum itu sendiri," pungkas Dewi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Prototype Angkot Pintar Siap Mengaspal di Kota Bandung"
[Gambas:Video 20detik]
(wip/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads