.webp)
Wacana Kota Bandung untuk peremajaan angkot kini mulai menunjukkan progress yang signifikan. Proyek yang diberi nama Angkot Pintar itu sudah jadi dalam bentuk prototype dan siap mengaspal di jalanan.
Belum lama ini, detikJabar berkesempatan melihat langsung bagaimana bentuk prototype Angkot Pintar. Bentuknya tidak seperti angkot pada umumnya, karena merupakan kendaraan berbasis listrik dan dijamin bakal membuat nyaman para penumpang.
Purwarupa Angkot Pintar memiliki panjang sekitar 5,2 meter. Dengan warna dominan biru, Angkot Pintar sudah didukung single seat dengan interior dominan warna hijau tosca yang memanjakan mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prototype Angkot Pintar sudah digarap perusahaan karoseri, PT Marlip Indo Mandiri. Kendaraan ini punya teknologi pendukung yang mumpuni mulai dari AC, rear camera, LCD TV, audio, PC dashcam DVR, electric door passanger, wheel chair seat, wifi, dan alat untuk tap kartu pembayaran non tunai.
"Jadi mobil ini kita rancang untuk memenuhi kenyamanan penumpang. Maka mobil ini kita desain untuk tempatnya lebih nyaman, masing-masing penumpang itu ada kursi, jumlahnya ada 14 kursi dan satu driver," kata CEO dan Founder PT Marlip Indo Mandiri, Masrah Marang.
Angkot Pintar yang diberi nama Angklung (Angkutan Listrik Kota Bandung) itu nantinya bakal menggunakan sistem pembayaran nontunai. Alatnya pun sudah tersedia, dan penumpang hanya perlu men-tap kartu pembayaran yang nantinya sudah disediakan.
Prototype Angkot Pintar pun sudah diujicoba dan bisa menempuh jarak 200 kilometer dalam keadaan baterai terisi penuh. Adapun kecepatannya maksimal bisa sampai 80 kilometer per jam.
"Kemudian yang berikutnya adalah masalah pengecasan. Kalau di Bandung kan belum ada tuh SPKLU yang besar. Nah, sehingga kita buatlah baterainya itu supaya bisa dicas di rumah. Jadi implementasinya setiap angkot ini nanti akan diberikan wall charging kemudian diminta PLN untuk melakukan pemasangan satu fasa di setiap pool-nya, kemudian bisa mengecas dengan daya tidak perlu besar-besar cukup dengan 6.000 watt. Itu sudah bisa sampai 5 sampai 6 jam," paparnya.
 Prototype angkot pintar Kota Bandung (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar). |
Angkot Pintar sendiri digagas sebagai solusi transportasi yang lebih efisien, nyaman, dan ramah lingkungan. Program ini akan menggandeng angkot eksisting untuk diintegrasikan dengan sistem transportasi berbasis teknologi.
Kemudian, proyek Angkot Pintar tersebut rencananya akan terintegrasi dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT) dan menjangkau wilayah-wilayah terpencil di Kota Bandung. Termasuk sekolah-sekolah yang belum terlayani transportasi umum.
Masrah mengatakan, setelah ini, prototype Angkot Pintar bakal diujicoba secara resmi oleh Pemkot Bandung. Jika spesifikasinya sesuai yang diinginkan, perusahaannya pun bakal memproduksi secara massal angkot berbasis mobil listrik tersebut.
"Jadi, Marlip ini bertugas untuk membuat prototype kemudian dipresentasikan kepada pihak pengelola dan pihak pengambil kebijakan. Menurut informasi jumlah trayek di Kota Bandung itu ada lebih dari 5.000. Artinya untuk kesiapan produksi memenuhi khusus untuk Kota Bandung saja itu ya berarti kan sekitar kurang lebih sekitar 5.000-an," ungkapnya.
"Blueprint-nya sudah siap. Jadi gambarnya apa sudah secara detail sudah lengkap. Dan Haki-nya juga sudah terdaftar semua mulai dari desain sampai hak patennya, hak ciptaannya dan lain sebagainya sudah ada milik kita sendiri Marlip," tandasnya.
Kadishub Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan, prototype Angkot Pintar segera diperkenalkan dan diujicoba dalam waktu dekat ini. Ia membeberkan, tahapan hingga Angkot Pintar bisa mengaspal di jalanan Kota Bandung masih panjang karena membutuhkan uji teknis kelaiakan jalannya.
"Jadi nanti mereka akan memperkenalkan dulu, untuk uji cobanya seputar kota saja. Mungkin nanti dicoba dulu dari karoserinya di Pasteur menuju ke Kantor Dishub terus diperkenalkan sama kita," katanya.
Rencananya, prototype angkot pintar tersebut akan segera diperkenalkan dan diuji coba pada pekan depan. Kemudian setelah itu, akan dilanjutkan dengan tahapan-tahapan yang lainnya. "Kalau tidak salah nanti hari Senin mau dibawa kesini, mau diperlihatkan ke kita di Kantor Dishub," pungkasnya.
(ral/mso)
