Teror Ajag yang Kembali Hantui Peternak di Pangandaran

Teror Ajag yang Kembali Hantui Peternak di Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Jumat, 01 Agu 2025 17:00 WIB
Ajag atau anjing hutan Sumatera di TN Gunung Leuser
Ilustrasi ajag (Foto: Balai TN Gunung Leuser)
Pangandaran -

Kesunyian malam di pelosok Pangandaran kembali mencekam. Bukan karena hal mistis, namun teror ajag atau anjing liar yang kembali jadi ancaman hewan ternak milik warga.

Teror ajag di Pangandaran bukan perkara baru. Setahun lalu, kasus teror ajag ramai di wilayah Kecamatan Cimerak dan Parigi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, teror serupa kembali ramai. Dalam dua pekan terakhir, warga Desa Mekarwangi dan Desa Langkaplancar, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, melaporkan kejadian memilukan. Belasan kambing ditemukan mati mengenaskan. Luka gigitan di leher dan tubuh menjadi tanda bahwa mereka bukan mati secara alami.

"Selama dua minggu terakhir dilaporkan 15 kambing mati karena gigitan ajag," ucap Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pangandaran Deni Rakhmat kepada detikJabar, Jumat (1/8/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Deni, awal mula laporan justru datang dari wilayah Parakanmanggu, Kecamatan Parigi, yang kemudian menyebar ke desa lainnya. Dari data yang tercatat, enam ekor kambing berasal dari Desa Mekarwangi dan sembilan ekor dari Desa Langkaplancar.

"Laporan itu baru dari dua desa saja sudah 15 ekor," tuturnya.

Deni juga menyebutkan bahwa ada empat ekor domba di Parakanmanggu yang dilaporkan dimangsa, serta laporan tambahan dari wilayah Cigugur, meskipun jumlah pastinya belum diterima oleh pihak dinas.

"Dari sejak tahun lalu juga sudah ada, khususnya di wilayah Cimerak. Mungkin sekarang tidak ada laporan karena sepertinya kandang mereka dibuat semakin kuat," jelasnya.

Sebagai langkah pencegahan, Deni mengimbau para peternak untuk segera memperkuat kandang ternak mereka. Salah satu contoh yang telah berhasil diterapkan adalah penggunaan jaring puring oleh kelompok peternak di Desa Mekarwangi.

"Seperti yang dicontohkan kelompok di Mekarwangi, pakai jaring puring, untuk menghalangi ajag masuk," ucapnya.

Tak hanya itu, alternatif lain yang disarankan adalah menutup kandang dengan bilik bambu yang dianyam rapat.

"Jadi tutuplah sekelilingnya," tambahnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads