Suguhan Sendratari Dyah Pitaloka dan Upaya Menjaga Seni Tradisi

Suguhan Sendratari Dyah Pitaloka dan Upaya Menjaga Seni Tradisi

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 31 Jul 2025 23:40 WIB
penari saat suguhkan sendratari dyah pitaloka
penari saat suguhkan sendratari dyah pitaloka (Foto: Istimewa/dok sanggar tari mutiara)
Cimahi -

Lenggak-lenggok belasan penari memukau ratusan pasang mata di amphiteater sebuah rumah makan di Bandung. Tarian makin padu dengan alunan musik dan tata cahaya warna-warni.

Kepulan asap putih tipis bagian dari tata panggung pertunjukan sendratari itu menambah kesan magis di balik anggun gerakan dari penari yang bangga akan seni tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para penyuguh sendratari dari Sanggar Tari Mutiara asal Kota Cimahi itu sontak mendapatkan gemuruh tepuk tangan penonton. Di tengah gempuran modern dance, sanggar itu kokoh menopang seni tradisional agar tetap berdiri.

"Jadi kami baru saja menampilkan Sendratari di hadapan masyarakat. Ini sebagai upaya kami mempertahankan seni tradisional juga," kata pemilik Sanggar Tari Mutiara, Syntya Marlina saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).

ADVERTISEMENT

Sendratari yang disuguhkan berkisan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Kerajaan Sunda Galuh. Kisah tragis Dyah Pitaloka dikemas sedemikian rupa agar tersampaikan maknanya pada penonton.

"Sendratarinya menceritakan kisah cinta Citraresmi atau putri Dyah Pitaloka yang akan dinikahkan dengan dengan Hayam Wuruk, tapi enggak jadi karena ada peran Gadja Mada yang memfitnah. Akhirnya memicu Perang Bubat dan Dyah Pitaloka bunuh diri. Nah kami terinspirasi dari situ untuk sendratarinya," kata Syntya.

Tak mau jemawa meskipun sudah berkali-kali menampilkan sendratari dalam berbagai kesempatan, Sintya meminta anak asuhnya tetap giat berlatih sebelum hari penampilan tiba.

"Jadi kami persiapan penampilan ini latihan sebanyak 4 kali pertemuan, tetap harus latihan demi penampilan maksimal. Alhamdulillah enggak ada kendala," kata Sintya.

Sebagai sanggar yang mewadahi bibit penari tradisional, penampilan seperti ini menjadi sesuatu hal yang amat dinanti. Mulai dari menambah jam terbang hingga memberikan pengalaman tampil pada momen khidmat seperti itu.

"Tentunya memberi pengalaman terbaik buat kami, bagaimana menyuguhkan tarian tradisional yang filosofis. Mereka menjadi bertambah wawasannya karena banyak juga tarian-tarian tradisional lain yang disuguhkan," kata Syntya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads