Akses jaringan internet yang memadai masih menjadi kendala di beberapa wilayah pedesaan di Kabupaten Pangandaran. Sejumlah kepala desa mengungkapkan bahwa warga harus berjuang keras mencari sinyal, bahkan hingga ke luar desa atau area tinggi, untuk dapat terhubung ke internet.
Kepala Desa Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Aan Andreas, menjelaskan bahwa di wilayahnya, jaringan internet masih sulit dijangkau secara merata. Meskipun demikian, ada beberapa titik tertentu yang memiliki kondisi sinyal lumayan bagus.
"Misal di satu dusun itu sinyalnya jelek, tapi kalau ke daerah yang agak tinggi, minimal jaringannya tidak edge bisa 'H' (HSDPA) kalau dilihat di jaringan HP," ucap Aan kepada detikJabar, Rabu (25/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nebeng Wi-fi ke Kantor Desa
Menurut Aan, belum semua wilayah di desanya mendapatkan akses internet yang baik. Kondisi ini membuat warga lebih memilih nebeng Wi-Fi di kantor desa atau ke desa tetangga, karena sinyal berbasis data seluler seringkali tidak stabil.
"Ada kadang-kadang 'jut jet' (terputus-putus) saja, jadi biasanya warga sini pun kadang ke desa sebelah yang pinggir pantainya agak mending," tambahnya.
Ia menyebutkan, Desa Mekarsari memiliki karakteristik wilayah yang beragam, mulai dari pesisir pantai, area perkampungan, pegunungan, sungai, hingga persawahan.
Simpan Ponsel Dekat Jendela
Senada dengan Kepala Desa Pagergunung, Kecamatan Pangandaran, Sahili, mengatakan bahwa di desanya masih ada satu dusun yang sangat sulit mendapatkan akses sinyal internet.
"Infonya dari keluhan warga seperti itu, kadang-kadang warga mencarinya harus keluar desa ataupun ikut jaringan Wi-Fi tetangga," ungkap Sahili.
Lebih lanjut, Sahili menceritakan bahwa warga harus bersusah payah mencari sinyal, seperti meletakkan ponsel di dekat jendela atau di atas lemari.
"Sebetulnya itu sudah kebiasaan saja, kalau susah sinyal anggapannya semakin atas disimpan semakin dapat, gitu mungkin," katanya.
Berselancar Internet Perlu Naik ke Bukit
Bahkan, tidak jarang anak-anak muda atau pengguna media sosial rela naik ke bukit kecil hanya untuk berselancar di internet.
Permasalahan serupa juga diungkapkan oleh Kepala Desa Harumandala, Kecamatan Cigugur, Jamalludin. Ia menyatakan bahwa daerahnya masih termasuk wilayah susah sinyal, bahkan untuk berbagai penyedia layanan (provider) kondisinya hampir sama.
"Tapi kadang ya, suka terkoneksi, tapi tak lama 'jut jet' lagi," keluhnya.
Salah satu solusi alternatif bagi warga di sana adalah harus sedikit berburu sinyal ke tempat yang lebih tinggi agar dapat menikmati internet dengan lancar.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pangandaran saat ini dijabat oleh Tonton Guntari mengatakan, saat ini belum punya data keseluruhan wilayah yang blank spot atau susah sinyal.
"Cuman secara kasar, saya sendiri kalo lewat jalan lintas pantai di beberapa titik ada yang tiba-tiba hilang sinyalnya tuh," ucap Tonton.
Ia mengatakan pihaknya berencana akan mendata wilayah desa yang masih blank spot atau susah mendapatkan akses internet. "Nanti baru rencana, ya tujuannya kan untuk melihat wilayah mana yang belum terjangkau internet supaya tidak ada ketimpangan jaringan internet disini," katanya.
(yum/yum)