Dua pekan lamanya Agis Gistandi menghilang usai terlibat kecelakaan. Warga dan keluarga mencari ke mana-mana, sampai akhirnya jasad pemuda itu ditemukan dalam kondisi membusuk di bawah Jembatan Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
detikJabar mencoba menelusuri lokasi yang diduga menjadi awal misteri itu bermula.
Jejak Kematian Agis
Sepi dan Gelap di Atas Jembatan
Jembatan Sekarwangi terletak di jalur utama Jalan Raya Sukabumi - Cibadak, persis di atas aliran sungai kecil dengan kontur tanah menurun di kedua sisinya. Dari pantauan detikJabar jembatan itu berada hanya sekitar 100 meter dari Kantor Samsat Cibadak, atau sekitar 500 meter dari RSUD Sekarwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tergolong jalur vital, kondisi penerangan di sekitar jembatan sangat terbatas. Tidak ada lampu jalan yang mencukupi di kedua sisi, terutama di malam hari. Letaknya yang sedikit menurun dengan tikungan pendek dari arah Sukabumi membuat jarak pandang menjadi sangat terbatas.
"Kalau malam gelap, kendaraan kadang melambat karena takut ada orang menyeberang tiba-tiba. Tapi pas sepi kayak dini hari, orang biasanya malah ngebut," ujar Aris, warga sekitar.
Kondisi ini diperparah oleh kurangnya pagar pengaman atau dinding pembatas tinggi di sisi jembatan. Dari jembatan, terlihat area semak belukar di bawahnya yang langsung menurun curam ke arah sungai.
Jalur menuju dasar jembatan pun hanya berupa alur air yang sempit dan licin, hampir tak bisa dilalui kecuali dengan merangkak.
Kecelakaan yang disebut-sebut sebagai awal menghilangnya Agis terjadi pada Jumat dini hari, 11 Juli 2025, sekitar pukul 03.30 WIB. Lokasinya berada di atas Jembatan Sekarwangi, tak jauh dari Kantor Samsat/Satpas Cibadak, bila ditarik dari arah Kota Sukabumi menuju Parungkuda.
Agis saat itu dibonceng oleh temannya, menjadi bagian dari iring-iringan dua sepeda motor. Mereka melaju dari arah Sukabumi ke Parungkuda. Di tengah perjalanan, motor yang mereka kendarai diduga bersenggolan dengan mobil Avanza dari arah berlawanan.
"Saat kejadian, yang bawa motor itu tidak sadarkan diri. Temannya sempat lihat Agis masih jalan. Ada juga saksi yang sempat lihat anak itu sempoyongan di tengah-tengah jembatan," ungkap Asep Juanda, paman korban, saat ditemui di RSUD Sekarwangi, Cibadak Senin (28/7/2025).
![]() |
Warga sekitar mengaku tidak banyak yang mengetahui kecelakaan tersebut secara langsung. Selain karena waktu kejadian dini hari, minimnya penerangan di sekitar jembatan disebut jadi faktor utama mengapa peristiwa itu nyaris tak terdeteksi.
"Lokasi itu minim penerangan, bisa saja saat itu situasi panik, korban sendiri menjauh setelah kecelakaan itu, sementara temannya yang dua lagi di belakang masih dalam keadaan panik. Selepas itu Agis hilang, bisa saja dia terjatuh (ke bawah jembatan) saat itu, namun karena gelap tidak terlihat," ujar Aris, warga di sekitar lokasi.
Menurut Aris, kisah tentang hilangnya Agis hingga ditemukan dalam kondisi tinggal tulang dua pekan kemudian, jadi buah bibir di masyarakat. Apalagi, jembatan tersebut memang dikenal rawan kecelakaan.
"Ramai, lagipula memang lokasinya kan rawan kecelakaan di titik itu," imbuhnya.
Jalur Licin dan Bersemak
Penelusuran detikJabar di sekitar lokasi, jalur menuju bawah jembatan tempat ditemukannya jaaad Agis tergolong sulit. Satu-satunya akses adalah melalui saluran air sempit di sisi jembatan, yang hanya bisa dilalui satu orang.
Tak hanya licin dan curam, semak belukar serta tumpukan sampah turut menyulitkan proses evakuasi. Jasad Agis ditemukan dalam posisi sekitar 6 meter dari titik bawah jembatan, tak tepat di bawah jembatan, tapi sedikit terseret arus dan tertutup vegetasi.
"Kemarin itu posisi tubuh korban sekitar 6 meteran dari bawah jembatan. Jadi enggak pas banget di bawah jembatan," jelas Aris yang ikut menyaksikan proses evakuasi.
Ketinggian jembatan dari permukaan sungai sendiri mencapai sekitar 15 meter.
Polisi: Masih Tunggu Saksi
Kanit Reskrim Polsek Cibadak, Ipda Pready Sandha, saat dihubungi Selasa (29/7/2025), menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami keterangan saksi untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
"Masih menunggu keluarga untuk hadir ke polsek dan saksi-saksi untuk diminta keterangan," kata Pready.
Saat ditanya apakah ada yang dicurigai polisi dari peristiwa itu, Pready menjawab informasi masih sesuai dengan kabar yang sudah diserap awak media.
"Sesuai info yang didapat, awal cerita kejadian terjadi karena laka lantas saja," imbuhnya.
(sya/dir)