Dikabarkan hilang usai mengalami kecelakaan selama dua pekan, Agis Gustiandi (27) warga Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi ditemukan dengan kondisi mengenaskan di bawah kolong jembatan Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Senin pagi (28/7/2025).
Kondisi tubuh pria malang itu membusuk, sebagian tinggal tulang belulang. Agis sempat dicari keluarganya sejak kecelakaan yang terjadi pada Jumat (11/7/2025) subuh.
Saat itu, iring-iringan dua sepeda motor melaju dari arah Sukabumi menuju Parungkuda. Entah bagaimana motor yang ditumpangi Agis mengalami kecelakaan di atas jembatan, diduga bersenggolan dengan mobil Avanza yang datang dari arah berlawanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kejadian, yang bawa motor itu tidak sadarkan diri. Temannya sempat lihat Agis masih jalan. Ada juga saksi yang sempat lihat anak itu sempoyongan di tengah-tengah jembatan," ungkap Asep Juanda, paman korban saat ditemui di RS Sekarwangi, Cibadak.
Menurut Asep, Agis merupakan anak dari paman kandungnya. Ia adalah anak sulung dari dua bersaudara, meski beda ibu.
"Sudah jelas itu almarhum Agis, karena dompet dan KTP masih utuh di saku celananya," ujar Asep.
Keluarga sempat berharap Agis selamat dan menyebarkan informasi pencarian lewat media sosial. Namun harapan itu pupus ketika seorang pemulung yang sedang mencari barang bekas di aliran sungai di bawah jembatan mencium bau busuk.
"Saya sempat minta untuk dilaporkan ke polisi soal hilangnya Agis, sementara keluarga korban temannya Agis saat itu memilih menyelesaikan secara kekeluargaan dengan pihak mobil," kata Asep.
Penemuan jasad Agis membuat geger warga sekitar. Saat ditemukan, tubuhnya sudah dalam kondisi tinggal tulang dan pakaian yang melekat. Polisi yang menerima laporan langsung melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RSUD Sekarwangi untuk proses identifikasi.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Ipda Wangsit Edi Wibowo mengatakan pihaknya masih menunggu visum terkait kabar tersebut. "Saya baru dapat kabar dari Kanit Reskrim Cibadak. Kami belum bisa menyimpulkan bahwa itu korban laka (kecelakaan lalu lintas). Kami baru akan cek korbannya dan menunggu hasil Visum dari RS," kata Wangsit.
"Sementara visum, kalau keluarga berkenan diautopsi maka akan dilaksanakan autopsi. Kami mohon persetujuan dulu dari keluarga almarhum," sambungnya.
(sya/sud)