Siang hari, banyak orang yang berkumpul dan memadati Gang 411 H atau sering juga disebut 'Gang Allah'. Kedatangan mereka untuk menikmati masakan di warung nasi di gang tersebut. Rasa yang enak namun harga ramah di dompet membuat kuliner di 'Gang Allah' menjadi tujuan utama saat makan siang.
Seolah memang tak terlihat ada warung nasi di gang tersebut, terlebih saat siang hari di depan gang itu kerap berjejer mobil yang parkir. Hal itu pula yang menjadikan warung nasi Gang 'Allah' menjadi salah satu kuliner hidden gems lantaran seolah tersembunyi.
Tetapi untuk warga perkotaan Cianjur, tentunya warung nasi yang sudah ada sejak tahun 2009 tersebut sudah begitu populer. Menu masakan khas Sunda yang di sini begitu nikmat dan pas di lidah pelanggannya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang sedikit tersembunyi warung nasinya, tapi pelanggan banyak. Apalagi kalau masuk jam makan siang, pasti kewalahan melayani pembeli, baik yang makan di tempat atau yang dibungkus," ujar Tetta Warista, pemilik Warung Nasi Gang 411 H, belum lama ini.
Menurut dia, ada lebih dari 20 jenis masakan, mulai dari masakan tumis, pepes, goreng, bakar, dan sop. Namun empal daging sapi menjadi menu best seller di warung nasi Gang 'Allah'.
Harga makanan di warung nasi 'Gang Allah' pun begitu ramah di dompet. Seporsi nasi dengan lauk empal daging sapi hanya Rp 20 ribu.
"Bahkan ada juga paket nasi dengan tumis dan olahan pindang itu hanya Rp 10 ribu per porsi. Tapi kebanyakan makan di sini yang paket nasi dengan empat yang harganya Rp 20 ribu," ungkapnya.
![]() |
Dengan harga yang murah, tentunya pelanggan Warung Nasi 'Gang Allah' berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari pegawai toko, guru, pegawai bank, hingga pejabat.
"Di sini kan dekat dengan kompek SD, perbankan, serta kantor dinas, jadi pelanggannya beragam. Bahkan Bupati Cianjur yang kemarin pak Herman juga sempat makan di sini. Kalau Bupati Cianjur yang sekarang Pak dr Wahyu belum, semoga saja makan ke sini juga," kata Tetta.
Tidak hanya menjadi langganan banyak orang karena rasa dan harga, Warung Nasi 'Gang Allah' juga menjadi tempat banyak pasangan merajut kasih. Pertemuan pada pandangan pertama di warung tersebut banyak yang berujung pada ikatan hubungan menjadi sepasang kekasih.
Meja makan yang dibuat memanjang, membuat pelanggan yang makan di tempat duduk berjejer dan bersebelahan meskipun tak saling mengenal.
"Dari duduk sebelahan itu, kadang ada yang kenalan. Karena sering ketemu saat makan siang, malah ada yang jadi tumbuh asmara. Bertemu saat makan, kemudian akhirnya pacarana," tutur Tetta.
Bahkan, dia mengungkapkan, warung 'Gang Allah' juga jadi saksi sepasang kekasih yang hubungannya langgeng hingga menikah dan dikaruniai anak. Kini pasangan itupun kerap membawa anaknya untuk makan di Warung Nasi Gang 'Allah'.
"Ada pelanggannya yang datang sudah sebagai sepasang kekasih, kemudian menikah hingga akhirnya punya anak. Sampai sekarang masih sering datang sambil bawa anaknya. Mungkin ingin tunjukkan juga ke anaknya, jika di tempat ini mereka menjalin asmara hingga akhirnya menjadi keluarga," pungkasnya.
Jalan Santai adalah salah satu rubrik khas di detikJabar yang menghadirkan sisi menarik dan sisi lain dari suatu tempat. Untuk menghadirkan tulisan ini, detikJabar melakukan penelusuran dengan jalan santai dan menghadirkan laporan dengan gaya yang ringan. Klik di sini untuk melihat artikel seputar Jalan Santai
(orb/orb)