Kabupaten Cianjur

Mengenal Bonjopi si Lumbung Padi

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 18 Apr 2025 08:00 WIB
Bonjopi yang jadi lumbung padi di Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Bonjopi, begitulah warga Cianjur menyingkat salah satu kecamatan yang aslinya bernama Kecamatan Bojongpicung. Kecamatan dengan nama panggilan bak band rock asal Amerika Serikat ini menjadi lumpung padi di Kota Tauco, bahkan merupakan wilayah dengan produktivitas padi paling tinggi, yakni tiga kali musim tanam dalam setahun.

Berdasarkan data yang dihimpun dari situs bojongpicung.cianjurkab.go.id, diketahui jika Bojongpicung berawal dari nama desa yang sudah ada sejak tahun 1900-an. Nama Bojongpicung sendiri diambil dari kata bojong yang berarti wilayah yang sedikit tinggi dan kerap dijadikan persinggahan atau tempat beristirahat, sedangkan picung berarti nama pohon sejenis kluwek.

"Dulu ada pohon picung atau luwek yang sangat besar di dekat kantor desa atau yang sekarang menjadi Kantor Kecamatan Bojongpicung. Di sana seringkali dijadikan tempat beristrirahat para pedagang atau masyarakat yang melintas. Makanya dinamakan Bojongpicung atau tempat istrirahat di bawah pohon picung, dan sekarang jadi nama wilayah," ungkap Camat Bojongpicung Aziz Muslim, belum lama ini.

Kecamatan Bonjopi atau Bojongpicung ini berbatasan dengan tiga kecamatan lain di Cianjur, sekaligus berbetasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat di arah Selatan.

Luas wilayah Bonjopi mencapai 41.522 hektare dengan 38 ribu di antaranya tanah darat, termasuk pemukiman, 360 hektare tanah perkebunan, 227 hektare tanah kas desa, dan lahan pesawahan padinya mencapai 2.517 hektare.

"Bojongpicung salah satu wilayah dengan lahan pertanian terluas di Cianjur. Totalnya mencapai 2.517 hektare," jelas Aziz.

Keberadaan jaringan irigasi teknis yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, membuat lahan sawah di Kecamatan Bojongpicung tak pernah kekeringan meskipun di musim kemarau. Hasilnya masa tanam di wilayah Bojongpicung bisa tiga kali dalam setahun.

"Pesawahan di sini sangat produktif, bisa tiga kali masa tanam dan panen dalam setahun. Tentunya karena ada jaringan irigasi teknis yang baik, sehingga sawah selalu terairi. Makanya Bojongpicung ini juga jadi lumbung padi di Cianjur, tentunya berdasarkan produksi pertaniannya," kata dia.

Bahkan, lanjut Aziz, dengan kesuburan dan jaringan air baik, membuat Bojongpicung yang memiliki penduduk sebanyak 87.966 jiwa ini juga kerap menjadi bahan penelitian untuk sektor pertanian.

"Di sini ada tujuh balai penelitian milik Pemprov Jabar. Sehingga jadi kecamatan dengan balai penelitian terbanyak di Cianjur. Karena merupakan lumbung padi, irigasinya bagus, dan memang produktif. Mayoritas masyarakatnya juga beprofesi sebagai petani," tandas Aziz.




(orb/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork