Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (10/4/2025). Mulai dari mahasiswa UPI jadi korban jalan berlubang hingga limbah medis berceceran di permukiman Karawang.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Mahasiswa UPI Harus Operasi Rahang gegara Jalan Dago Berlubang
Nasib memilukan dialami Rayhan Aqilur Rahman (20). Mahasiswa semester 2 Ilmu Komunikasi UPI itu harus menjalani operasi rahang setelah terjatuh akibat menghantam lubang di Jalan Ir H Juanda atau Jalan Dago, Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan tunggal yang dialami Rayhan terjadi pada Selasa (8/4/2025) pukul 09.30 WIB. Saat itu, Rayhan berangkat dari rumahnya di Cigadung dengan tujuan ke tempan temannya di kawasan Dago Tea House untuk mengambil buku karena hendak mengikuti ujian tengah semester (UTS).
Setelah dari tempat temannya, Rayhan lalu memacu motornya menuju UPI. Tapi setibanya di depan kampus Politeknik Kesejahteraan Sosial, Rayhan yang melaju dari arah Dago atas menuju ke Pasar Simpang Dago itu malah mengalami kecelakaan setelah motornya menghantam lubang.
"Jadi anak saya itu dari tempat temennya dulu ngambil buku karena mau UTS. Setelah itu, dia baru berangkat ke kampus sampai akhirnya terjadi kecelakaan itu," kata ayah Rayhan, Sofian (60) saat dikonfirmasi detikJabar, Kamis (10/4/2025).
Saat kejadian, Rayhan kata Sofian langsung terkapar tak sadarkan diri karena mukanya ikut membentur ke jalan. Rayhan lalu dibawa ke puskesmas terdekat supaya mendapat perawatan.
Sesampainya di puskesmas, hasil diagnosa menunjukkan jika Rayhan mengalami fraktur di bagian rahangnya. Rayhan pun harus dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung supaya mendapat penanganan lebih lanjut.
"Kemarin di rontgen itu ada fraktur di rahangnya. Tapi udah ditangani. Terus anak saya juga luka di bahu kanan sama kirinya, dan kaki kanannya juga masih belum bisa jalan," terang Sofian.
Akibat kejadian itu, Rayhan terpaksa tidak bisa mengikuti agenda UTS di kampusnya. Bahkan sampai saat ini kata Sofian, sang anak masih belum diperbolehkan untuk makan karena masih mengalami gangguan di bagian rahang.
Sementara pantauan detikJabar, lubang di Jalan Dago itu sekarang sudah ditambal menggunakan aspal baru. Di lokasi itu, setidaknya terlihat 6 titik lubang yang bisa membahayakan pengguna jalan.
Sofian pun berharap kejadian yang menimpa anaknya tidak berulang. Ia menginginkan instansi terkait bisa langsung sigap menangani masalah tersebut supaya tidak terjadi kecelakaan serupa yang bisa menimbulkan korban jiwa.
"Kami berharap ini kejadian terakhir, jangan sampai terjadi korban lagi. Kebayang pas kejadian kalau misalnya ada mobil di belakang, itu gimana bisa menimbulkan korban jiwa," pungkasnya.
Puluhan Jongko dan Rumah Warga Terbakar di Sukahaji Bandung
Kebakaran melanda sejumlah bangunan di Jalan Terusan Pasir Koja, Gang Satata Sariksa, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada Rabu (9/4/2025) malam sekitar pukul 23.50 WIB. Api melalap 45 jongko penjual kayu palet dan tiga rumah warga.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, tim pemadam tiba di lokasi pada pukul 00.00 WIB, setelah menerima laporan dari warga yang menyaksikan api membesar.
"Objek yang terbakar kurang lebih 45 jingko penjual kayu palet dan tiga rumah," tulis data Pusdalops Diskar PB Kota Bandung yang dilihat detikJabar, Kamis (10/4/2025).
Jongko-jongko tersebut menempati area seluas sekitar 800 meter persegi dan saat kejadian dalam kondisi kosong karena ditinggalkan pemiliknya. Tiga rumah yang turut terbakar diketahui milik warga bernama Eti, Maman, dan Agus.
Petugas belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran ini dan masih memerlukan waktu untuk penyelidikan. "Penyebab kejadian belum diketahui. Kerugian belum diketahui. Tidak ada korban dalam kejadian ini," tambah informasi dari Pusdalops Diskar PB Kota Bandung.
Petugas mengerahkan 14 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi. Proses pemadaman berlangsung cukup sulit karena sebagian besar objek yang terbakar adalah material mudah terbakar, yakni kayu.
"Setelah api padam dilanjutkan dengan pendinginan dan pengecekan untuk memastikan rumah dinyatakan aman. Penanganan usai pada pukul 04.28 WIB atau waktu penanganan sekitar 4 jam 28 menit," pungkasnya.
Barang Bukti Krusial Jadi Kunci Polisi Bongkar Aksi Dokter Priguna
Kondom bekas berisi sperma, menjadi salah satu bukti dari kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan Priguna Anugerah P alias PAP, oknum Residen Anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).
Dalam kejadian itu Priguna diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak pasien yang dirawat di RSHS berinisial FH (21). Aksi bejatnya ini, dilakukan di Gedung MCHC Lantai 7 pada Selasa, 18 Maret 2025 lalu.
Belum diketahui, apakah pelaku sudah merencanakan ulah bejatnya kepada korban atau menyasar korban untuk dilecehkan. Namun, Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, jika kondom yang menjadi barang bukti sengaja dibawa oleh pelaku.
Surawan menyebut, jika sperma itu akan diuji melalui tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).
"Nah soal tadi yang sperma sudah disimpan dan dibekukan spermanya itu. Akan diuji di DNA. Dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji DNA korban dan juga yang ada di kontrasepsi itu, sesuai DNA sperma," ungkap Surawan.
Disinggung setiap jaga malam ada dokter penanggung jawab pasien, namun kegiatan pelaku tidak terawasi, Surawan sebut jika ruangan MCHC lantai 7 masih baru.
"Itu memang ruangan belum pakai, itu ruangan baru. Mereka rencananya untuk operasi khusus perempuan. Jadi itu belum pakai," tuturnya.
Selain itu, Surawan mengatakan, korban dalam pendampingan pihaknya, Saat ini kondisi korban berangsur membaik. "Sekarang membaik, tapi mungkin sedikit trauma. Korban umur berapa 21," ujarnya.
Surawan memastikan korban tak mengetahui standar operasi dan prosedur medis, sehingga hanya bisa mengikuti langkah-langkah yang dilakukan oleh Priguna, yang berada di luar SOP medis.
"Anaknya tuh nggak tahu tujuannya apa-apa," tambahnya.
Selain kondom bekas, dalam kejadian ini, penyidik juga mengamankan barang bukti lainnya seperti 2 buah infus fullset, kemudian 2 buah sarung tangan, 7 buah suntikan, 12 buah jarum suntik dan beberapa obat-obatan
"Untuk undang-undang dan pasal yang akan ditetapkan yaitu Pasal 6 C, Undang-undang nomor 12 tahun 2022 yaitu tentang tindak pidana kekerasan seksual. Untuk ancaman hukumannya yaitu penjara paling lama 12 tahun," pungkasnya.
Limbah Medis Berceceran di Permukiman Warga Karawang
Miris, limbah medis di Karawang ditemukan bercampur limbah domestik di premukiman warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Limbah medis ini diduga berasal dari salah satu rumah sakit swasta.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup DLHK Karawang Meli Rahmawati menuturkan, pihaknya menemukan limbah medis tersebut bercampur dengan limbah domestik yang dikelola oleh pengusaha di Desa Karangligar.
"Kami temukan limbah domestik yang dikelola oleh pengusaha, namun di dalamnya memang terdapat limbah medis ya yang tercampur dengan sampah limbah domestik," kata Meli saat diwawancara detikJabar di lokasi temuan limbah medis, Kamis (10/4/2025).
Dalam temuan tersebut, pihaknya bersam tim Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (Wasdal LH) telah membawa beberapa sampel limbah medis tersebut untuk diteliti guna penindakan lebih lanjut. "Kami temukan di antaranya, bekas infusan, jarum suntik, dan bekas obat-obatan. Kami sudah bawa sampelnya untuk penindakan selanjutnya," kata dia.
Berdasarkan pantauan detikjabar di lapangan, selain bekas jarum suntik, alat infus serta bekas kemasan obat, juga ditemukan glukometer atau alat tes darah, hingga multiparameter yang di dalamnya juga terdapat noda darah, dengan kemasan berlogo salah satu rumah sakit swasta di Karawang.
Bahkan, limbah medis itu ditemukan telah berceceran di tanah setelah pembungkus sampah kantong plastik hitam tersebut dibakar. "Ini memang kita baru dapat keterangan terbatas, nanti kita konfirmasi lagi pihak rumah sakitnya. Kita harus pastikan dulu apakah ini kelalaian dari rumah sakit atau kesengajaan," imbuhnya.
Mengenai prosedur pengelolaan limbah medis, kata Meli, sudah dijelaskan secara aturan Kementerian Lingkungan Hidup, maupun Kementerian Kesehatan, "Untuk limbah medis sudah jelas di aturan bahwa dia harus dikelola oleh pihak ketiga yang berizin khusus untuk menangani limbah medis," ucap Meli.
Sementara, mengenai kronologi adanya limbah medis tersebut, Meli belum dapat menjelaskan lebih detail sebab di lokasi tak ada pengelola usaha limbah secara langsung.
"Di sini hanya ada pekerja yah, untuk kegiatan usaha pengelolaan limbah barang bekas ini katanya sudah 5 bulan, tapi baru kita ketahui kemarin terkait dengan adanya limbah medis ini," pungkasnya.
2 Orang Tewas Usai 'Adu Banteng' Mio Vs KLX di Cimahi
Dua orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas 'adu banteng' dua sepeda motor yang terjadi di Jalan Raya Sangkuriang, Cimahi Utara, Kota Cimahi, (Rabu (9/4/2025) malam.
Kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor matik Yamaha Mio nomor polisi Z 5244 HZ dan Kawasaki KLX nomor polisi D 4955 ABY. Dua korban tewas merupakan pengemudi Yama Mio atas nama Gagan Sudrajat (35) dan penumpang Kawasaki KLX yakni DJK (16).
"Betul kejadiannya semalam, dua korban meninggal. Satu meninggal di tempat kemudian satu lagi di rumah sakit. Satu orang lagi masih kritis atas nama Dava Nugraha (18)," kata Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Sat Lantas Polres Cimahi, Ipda Yusup Gustiana saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).
Yusup mengatakan kecelakaan tersebut berawal saat pengendara sepeda motor Mio melaju dari arah Jalan Citeureup menuju ke arah Jalan Sangkuriang. Pengendara berusaha mendahului kendaraan di depannya.
"Berdasarkan keterangan saksi mata, jadi pengendara sepeda motor Mio ini terlalu ke kanan kemudian langsung menabrak sepeda motor KLX yang datang dari arah berlawanan," kata Yusup.
Tabrakan tak bisa terelakkan lagi. Suara tabrakan terdengar nyaring, sementara pengendara sepeda motor itu tergeletak di jalan raya. Saksi langsung membantu korban tabrakan dan membawanya ke rumah sakit.
"Kondisinya korban ada yang meninggal di lokasi kejadian karena tabrakan tersebut. Kami langsung mendatangi dan melaksanakan olah TKP. Korban kritis masih dalam perawatan," kata Yusup.
Simak Video "Video Pria Tewas di Blitar Diduga Bawa Petasan dan Meledak Saat Kecelakaan"
[Gambas:Video 20detik]
(mso/mso)