Bikin Panik Siswa Tasik, Ular Masuk ke Kelas di Hari Pertama Sekolah

Bikin Panik Siswa Tasik, Ular Masuk ke Kelas di Hari Pertama Sekolah

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 09 Apr 2025 10:24 WIB
Tim Damkar menunjukkan ular yang membuat heboh siswa SD Pengadilan 2 Kota Tasikmalaya.
Tim Damkar menunjukkan ular yang membuat heboh siswa SD Pengadilan 2 Kota Tasikmalaya. Foto: Istimewa
Tasikmalaya -

Hari pertama masuk sekolah setelah libur Lebaran, guru dan siswa SDN Pengadilan 2, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dikejutkan dengan kehadiran seekor ular di dalam kelas.

Ular sepanjang satu meter itu dipergoki seorang siswa yang hendak masuk kelas, Rabu (9/4/2025) pagi. Karuan hal itu membuat panik anak-anak yang hendak mulai kegiatan belajar. Seisi kelas berhamburan keluar melihat ular dengan ukuran cukup besar itu. Salah seorang dari mereka kemudian melapor kepada guru.

Akhirnya Lia, salah seorang guru memutuskan untuk meminta bantuan Tim Damkar Kota Tasikmalaya. Koordinator Lapangan Damkar Kota Tasikmalaya, Hendrik Setiana membenarkan adanya peristiwa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hendrik laporan diterima sekitar pukul 07.10 WIB, secepatnya tim Damkar bergerak ke lokasi. "Evakuasi dimulai pukul 07.27 WIB dan selesai sekitar delapan menit kemudian," kata Hendrik.

Petugas Damkar langsung memburu keberadaan ular tersebut. Setelah ditemukan, ular langsung ditangkap dengan relatif mudah oleh pasukan biru ini.

ADVERTISEMENT

"Jenis ular yang diamankan adalah ular koros dengan panjang sekitar 100 sentimeter," Hendrik.

Ular koros itu diamankan tanpa perlawanan oleh tim regu 3 Damkar Kota Tasikmalaya yang terdiri dari Samsudin, Fikrie, dan Ikbal. Hendrik menegaskan tidak ada korban luka atau terdampak dalam insiden itu. Semua siswa dievakuasi keluar kelas dan ular berhasil ditangkap.

Hendrik mengimbau masyarakat, khususnya lingkungan sekolah atau perkantoran, untuk tetap waspada terhadap kemunculan hewan liar seperti ular, terutama pada musim pancaroba. "Jika ditemukan kejadian serupa, masyarakat bisa segera melapor agar bisa ditangani," kata Hendrik.*




(sud/sud)


Hide Ads