Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Sukabumi, Siti Ulfah, diduga menjadi korban penganiayaan oleh majikannya di Arab Saudi. Saat ini, Ulfah sudah berada di rumahnya di Sukabumi dan dalam kondisi sehat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi, Abdul Rachman mengatakan, bahwa Siti Ulfah sudah dikunjungi langsung oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi.
"Sudah dikunjungi oleh Pak Wali dan Pak Wakil ke rumahnya. Kondisinya sehat dan sudah bisa bercerita," kata Abdul Rachman saat dihubungi detikJabar, Selasa (8/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, keberangkatan Ulfah ke Arab Saudi tidak melalui jalur resmi. Karena itu, pihaknya kini fokus memutus mata rantai pengiriman tenaga kerja ilegal.
"Kalau dari kami, semuanya harus resmi. Tapi ini berangkat secara ilegal. Kami sedang berupaya untuk memutus mata rantai pengiriman TKI ilegal ke Arab," jelasnya.
Terkait proses hukum, Abdul menyebut, bahwa kasus ini kemungkinan besar diselesaikan secara kekeluargaan. Diketahui, Siti Ulfah berangkat ke Arab Saudi melalui penyalur yang tak lain adalah tetangganya.
"Mungkin diselesaikan secara keluarga, karena dia (penyalur) sendiri yang bertanggung jawab menghubungi ke majikannya. Dia langsung nego," ujarnya.
Pihak Disnaker juga mengaku, tidak memiliki anggaran untuk menjemput kepulangan Ulfah ke bandara. Proses kepulangan ditangani langsung oleh pihak keluarga.
"Kebetulan kita nggak punya biaya untuk menjemput ke bandara, dan Alhamdulillah diurus oleh keluarganya. Sponsornya juga bertanggung jawab," ucap Abdul.
Menurut Abdul, penyalahgunaan visa juga menjadi faktor yang mempersulit pengawasan. Ia menyebut, visa yang digunakan bukan visa kerja, melainkan visa ziarah.
"Mereka itu berangkat dengan visa ziarah, bukan untuk kerja. Dan sponsor malah kasih uang dulu ke calon PMI. Ini yang bikin rantainya susah diputus," bebernya.
Ia berharap, kasus seperti ini tidak kembali terulang. Meski ada wacana pencabutan moratorium pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah oleh Presiden, Disnaker belum menerima informasi resmi.
"Baru pernyataan saja, belum ada yang resmi. Kalau moratorium dicabut, tentu akan ada perubahan. Tapi sekarang belum," pungkasnya.
Sebelumnya, Siti Ulfah mengaku kerap dianiaya majikannya di Arab Saudi. Dalam video yang beredar, ia menceritakan sering dijambak, dijewer, hingga ditendang. Ulfah pun memohon untuk segera dipulangkan ke Tanah Air.
(mso/mso)