Atasi Banjir Ujungberung, Pemkot Bandung Bakal Bikin Drum Resapan Air

Atasi Banjir Ujungberung, Pemkot Bandung Bakal Bikin Drum Resapan Air

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Minggu, 06 Apr 2025 19:50 WIB
Ilustrasi penyakit yang muncul saat musim hujan dan banjir
Ilustrasi banjir (Foto: Shutterstock).
Bandung -

Banjir yang melanda sejumlah titik di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung pada Sabtu 5 April 2025 kemarin termasuk banjir yang terparah di kawasan tersebut. Air menggenangi puluhan rumah warga di dua kelurahan hingga mencapai lebih dari 1 meter.

Untuk menanggulangi hal ini, Pemerintah Kota Bandung berencana akan membuat sejumlah drum resapan air untuk menampung limpasan air saat hujan besar turun. Drum yang dinamai drum pori tersebut ditargetkan akan dibuat secepatnya.

"Kita akan bikin drum pori untuk jadi resapan. Gorong-gorong yang ada di sini pun tidak berfungsi ketika banjir karena airnya naik. Satu-satunya cara ya harus diresapkan (airnya)," ungkap Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi, Minggu (6/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Drum tersebut, ia mengatakan, rencananya akan dibuat sebanyak 8 hingga 12 buah. Drum akan ditanam di sejumlah titik yang terdampak banjir.

"Drum secepatnya akan kita buat, paling sedikit 8 buah, atau bisa sampai 12 buah tergantung situasi," jelas Didi.

ADVERTISEMENT

Adapun drum pori adalah media penyerap air yang dibuat mengguanakan drum sederhana. Drum dilubangi di sekelingnya untuk mengalirkan air kembali ke tanah.

Drum yang sudah dilubangi tersebut kemudian ditanam di tanah, dan di bagian atasnya ditutup dengan beton yang dilubangi sehingga orang tetap dapat berlalu-lalang. Air hujan nantinya akan tertampung di drum tersebut dan teralirkan kembali ke tanah.

Selain membuat drum pori, Didi mengatakan pihaknya telah memperbaiki dua titik dinding sungai yang sempat jembol. Termasuk juga memperbaiki kirmir yang ambrol.

"Ada dua titik yang jebol sudah diperbaiki, kirmir juga sudah. Ada peninggian dinding sungai juga," jelasnya.

Akibat Alih Fungsi Lahan

Didi mengatakan, banjir terparah dalam beberapa tahun belakangan di Ujungberung tersebut salah satunya dapat disebabkan oleh alih fungsi lahan. Lahan yang tak lagi maksimal dalam menyerap air menjadikan air hujan tak tertampung.

Hujan deras pun membuat debit air anak sungai Cinambo meningkat drastis hingga meluap dan menerjang pemukiman warga.

"Di hulu-nya semakin rusak, jadi air lariannya semakin besar. Lahan di atas sungainya sudah banyak dialih-fungsikan," ungkapnya.

Selain itu, Didi juga menyoroti kemungkinan intensitas hujan yang semakin tinggi karena perubahan iklim global hingga kemungkinan adanya tumpukan sampah.

"Intensitas hujan makin tinggi karena cuaca semakin ekstrem. Terkait sampah, ada kemungkinan juga karena hal itu meskipun harus kita cek lagi," paparnya.




(mso/mso)


Hide Ads