Warung Liar di Zona Merah Longsor Cianjur Dibongkar Satpol PP

Warung Liar di Zona Merah Longsor Cianjur Dibongkar Satpol PP

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 02 Apr 2025 19:35 WIB
Satpol PP Cianjur bongkar warung liar yang dibangun di zona merah bencana gempa dan longsor.
Satpol PP Cianjur bongkar warung liar yang dibangun di zona merah bencana gempa dan longsor. Foto: Istimewa
Cianjur -

Sejumlah warung liar di zona merah gempa dan longsor di Kecamatan Cugenang, Cianjur dibongkar paksa Satpol PP. Pasalnya para pemilik warung mengabaikan surat imbauan dan tak kunjung membongkar sendiri bangunannya.

Kasatpol PP Kabupaten Cianjur Djoko Purnomo mengatakan pihaknya sudah memberikan peringatan sejak 28 Maret 2025 agar segera membongkar warung lantaran berdiri di zona merah gempa dan longsor. Bahkan pihaknya sudah memberikan kebijakan waktu hingga sebelum 2 April 2025.

"Kita sudah peringatkan sejak awal, bahkan sempat meminta agar diberi waktu. Kami beri waktu hingga sebelum tanggal 2 April agar dibongkar secara mandiri," kata dia, Rabu (2/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, lanjut dia, peringatan tersebut ternyata tak diindahkan. Para pemilik warung tetap berjualan dan tak kunjung membongkar bangunan liarnya.

Okeh karena itu, Satpol PP mengambil langkah tegas dengan membongkar paksa warung-warung tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah jalankan prosedur awal, karena tidak diindahkan makanya dibongkar paksa. Kami terjunkan 15 orang petugas untuk membongkar setiap bangunan liar di sana," katanya.

Menurut dia, puing atau sisa bangunan yang dibongkar diserahkan kembali ke pemilik warung. "Kita hanya bongkar, untuk kayu, bambu, dan terpalnya kita serahkan ke pemiliknya. Tapi kami juga ingatkan agar tidak mendirikan kembali bangunannya atau kami akan ambil langkah tegas lagi," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Warung-warung liar bermunculan di zona rawan longsor di Kecamatan Cugenang, Cianjur. Padahal pada 2022 lalu, tebing tersebut longsor usai diguncang gempa bumi berbekuatan 5,6 magnitudo dan menyebabkan banyak korban jiwa.

Pantauan detikJabar, terdapat dua warung yang berukuran cukup besar. Warung pertama dibangun tepat di bawah tebing sedangkan warung kedua dibangun di bekas lahan kafe yang rata tersapu longsor beberapa tahun lalu.

Warung-warung liar itu dibangun tidak permanen, dimana pondasinya terbuat dari bambu dengan atap terpal. Terlihat banyak pengendara sepeda motor yang singgah ke warung-warung tersebut, bahkan makan dan minum saat siang hari di tengah bulan suci ramdan.

(sud/sud)


Hide Ads