'Monster' Sungai Cimandiri yang Kembali Membayangi Warga

Jabar Sepekan

'Monster' Sungai Cimandiri yang Kembali Membayangi Warga

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 30 Mar 2025 16:00 WIB
Ilustrasi buaya
Ilustrasi buaya. (Foto: via IFL Science)
Sukabumi -

Kemunculan buaya di Sungai Cimandiri, Kabupaten Sukabumi, kembali membuat warga di sejumlah kampung di Kecamatan Simpenan waspada. Reptil liar itu terlihat muncul di dua lokasi berbeda dalam beberapa hari terakhir, saat warga sedang beraktivitas ngbuburit di sepanjang aliran sungai.

Kejadian terbaru dialami Dede Rukandi, warga Kampung Cihurang. Ia mengaku melihat langsung seekor buaya saat sedang memancing ikan belanak di tepi sungai.

"Kejadiannya kemarin sore, saya lagi mancing sambil ngabuburit. Tiba-tiba buaya muncul dan mendekat. Saya langsung takut dan berhenti mancing," ujar Dede saat ditemui detikJabar, Rabu (26/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dede, penampakan buaya di lokasi itu bukan hal baru. Sebelumnya, ia dan warga lain beberapa kali melihat keberadaan buaya, namun jaraknya masih cukup jauh dari tempat biasa warga beraktivitas.

"Udah beberapa kali saya lihat, tapi baru kali ini jaraknya deket banget. Warga jadi takut, apalagi sore-sore suka banyak yang ngabuburit di sini," katanya.

ADVERTISEMENT

Selain di Cihurang, kemunculan buaya juga dilaporkan warga Kampung Mariuk. Risman, warga setempat, beberapa kali menyaksikan langsung keberadaan buaya saat memancing.

"Saya lagi perhatiin ujung kail, nunggu umpan disambar. Tapi entah kenapa, pandangan saya malah tertuju ke tengah sungai. Ada yang ngambang, diam," kenang Risman saat ditemui detikJabar, Kamis (27/3/2025).

Ia mengira hanya batang pohon hanyut. Tapi tak lama, bentuk buaya terlihat semakin jelas. Kepala dan punggung kehitaman berkilat muncul di permukaan air. Buaya itu mengarah ke tempat Risman duduk.

"Saya langsung panik. Refleks aja, saya ambil batu kecil terus lempar ke arah buaya itu. Saya kira dia bakal takut dan pergi," lirihnya.

Namun, bukannya menjauh, buaya itu justru melesat cepat ke arah tepian. "Dia gerak ke arah saya, ngebut banget. Saya sempat bengong, kaki rasanya berat. Tapi alhamdulillah, dia berhenti di semak pinggir sungai, itu pun cuma sekitar enam meter dari saya. Kalau dia lanjut dikit lagi, mungkin saya udah nggak ada di sini," katanya.

Risman menyebut, buaya yang dilihatnya memiliki panjang sekitar dua meter. Menurutnya, ada beberapa buaya lain yang sering terlihat. Sebagian berukuran lebih kecil, yang diduga anakan, dan satu lainnya merupakan induk berukuran besar.

"Mereka udah kayak penghuni tetap sungai ini. Kadang muncul pagi, kadang sore. Tapi paling sering jelang magrib," ucapnya.

Keberadaan buaya itu kini menjadi perhatian warga, terutama para penambang pasir yang setiap hari menggunakan perahu diesel di sepanjang sungai.

"Beberapa pemilik diesel sekarang udah takut, karena buaya itu suka nyamperin perahu. Kadang diem aja di samping, kadang muterin perahu. Kalau satu waktu mereka panik, bisa nyerang. Yang saya takutin, jangan sampai kejadian ini jadi berita duka," ujar Risman.

Meski demikian, warga tidak menghendaki buaya tersebut diburu. Mereka berharap ada langkah dari pemerintah atau pihak berwenang untuk mengantisipasi jika ancaman semakin nyata.

"Kami cuma minta ada yang pantau. Ada yang tanggap kalau suatu saat mereka membahayakan. Sungai ini bukan cuma tempat cari ikan, tapi juga tempat kami hidup. Jangan sampai ada korban baru semua bergerak," tutup Risman.

Sungai Cimandiri masih menjadi andalan bagi sebagian warga di Kampung Cihurang dan sekitarnya. Namun, sejak beberapa waktu terakhir, sungai itu juga menjadi ruang pertemuan yang berbahaya antara manusia dan predator yang telah lama menghuni sungai tersebut.

(sya/orb)


Hide Ads