Polisi berhasil mengungkap laporan palsu yang dibuat oleh Randi Irawan (26), warga Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, yang mengaku menjadi korban begal di Jalan Gubernur Sewaka, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, pada Minggu (9/3/2025).
Faktanya, Randi tidak mengalami perampokan. Pengakuannya hanyalah cerita bohong untuk menghindari tanggung jawab atas uang milik bapaknya. Berikut fakta-fakta terkait kebohongan Randi Irawan yang mengaku sebagai korban begal:
1. Mengaku Dibegal, Ternyata Bohong
Awalnya, Randi Irawan (26) melaporkan diri sebagai korban begal di Jalan Gubernur Sewaka, Kota Tasikmalaya. Dia mengaku dirampok oleh orang tak dikenal hingga mengalami luka tusuk di perut dan kehilangan uang Rp 3 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan kejanggalan dalam ceritanya. Luka tusuk di perutnya tidak sesuai dengan ciri-ciri luka akibat senjata tajam, dan keterangan Randi juga berubah-ubah saat dimintai penjelasan.
"Akhirnya kebohongan dia terungkap setelah petugas melakukan penyelidikan mendalam. Kini dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya," ujar Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan, Selasa (18/3/2025).
2. Uang Rp 3 Juta untuk Judol dan Pinjol
Polisi menemukan bahwa uang Rp 3 juta yang diklaim hilang dalam aksi begal, sebenarnya telah dihabiskan oleh Randi untuk bermain judi online dan membayar pinjaman online (pinjol).
"Dia sudah mengaku uangnya habis untuk judol, kemudian dia juga sudah terkena jatuh tempo untuk pembayaran pinjol," kata Iptu Jajang Kurniawan.
Demi menghindari kemarahan orang tuanya, Randi pun mengarang cerita perampokan agar terbebas dari tuntutan mengganti uang tersebut.
3. Luka di Perut Bukan dari Senjata Tajam, tapi dari Ranting Pohon
Polisi juga mengungkap fakta bahwa luka tusuk di perut Randi bukan berasal dari senjata tajam, melainkan ranting pohon yang sengaja ia gunakan untuk melukai dirinya sendiri.
Hasil rekonstruksi menunjukkan bahwa Randi duduk di pinggir jalan, lalu memungut ranting kayu yang agak tajam. Ia kemudian menekan ranting tersebut ke perutnya sambil memeluk batang pohon, hingga ranting itu menusuk dan melukai dirinya sendiri.
Untuk lebih meyakinkan ceritanya, ia juga melubangi bajunya menggunakan kunci motor, lalu memperbesar sobekan itu dengan tusukan ranting kayu.
4. Pergi ke Rumah Sakit untuk Mendukung Cerita Bohongnya
Agar dramatisasinya lebih meyakinkan, Randi pergi ke rumah sakit untuk berobat. Namun, polisi sudah mencurigai adanya ketidaksesuaian dalam luka yang dialami Randi. Kecurigaan semakin kuat setelah Randi menolak memberikan keterangan dengan alasan masih pusing akibat luka tusukan.
Saat polisi terus menggali informasi dan melakukan penyelidikan mendalam, akhirnya Randi mengakui bahwa ia telah berbohong.
5. Dijerat Pasal tentang Laporan Palsu
Setelah kebohongannya terbongkar, Randi langsung diamankan oleh polisi dan dijerat dengan pasal pidana tentang laporan palsu.
"Yang bersangkutan langsung diamankan dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh petugas Sat Reskrim," kata Iptu Jajang Kurniawan.
Kini, akibat perbuatannya, Randi harus mempertanggungjawabkan kebohongan yang telah ia buat.