Pasar Subsidi di Sukabumi Diserbu, Ada Warga yang Tak Kebagian Kupon

Pasar Subsidi di Sukabumi Diserbu, Ada Warga yang Tak Kebagian Kupon

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 18 Mar 2025 15:49 WIB
Suasana antrean operasi pasar sembako bersubsidi di Sukabumi
Suasana antrean operasi pasar sembako bersubsidi di Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Ribuan warga Kota Sukabumi memadati Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H yang digelar di Kantor Pos Sukabumi, Selasa (18/3/2025). Antrean warga yang ingin mendapatkan sembako murah bahkan mengular hingga 500 meter sejak subuh.

Pantauan di lokasi, barisan panjang terlihat hingga depan Kantor BRI di Jalan Ahmad Yani. Beberapa warga mengaku, sudah mengantre sejak pukul 05.00 untuk mendapatkan kupon. Paket sembako yang dijual seharga Rp72 ribu ini berisi beras 5 kg, gula pasir 1 kg, tepung terigu 1 kg, dan minyak goreng 2 liter.

"Kalau beli normal harganya bisa Rp140 ribu, ini cuma setengahnya. Lumayan bantu sih, tapi prosesnya aja yang bikin lama. Saya antre dari jam 8 pagi," kata Pepen Supendi (69), warga Kelurahan Benteng kepada awak media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku, mengetahui informasi tentang pasar murah ini dari media sosial dan aplikasi pesan instan sejak beberapa hari sebelumnya. "Syaratnya cuma KTP, nggak berat sih. Dari kelurahan infonya udah disebar ke RW dan RT," tambahnya.

Warga Kecewa Tak Kebagian Kupon

Namun, tidak semua warga bisa mendapatkan sembako murah. Erna Susilawati (40), warga Kelurahan Tipar, kecewa karena tak kebagian kupon meski sudah antre sejak pukul 05.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Saya datang dari jam 5 subuh, tapi tetap nggak kebagian. Harusnya antreannya satu jalur, ini jadi dua jalur, jadi nggak tertata dan membludak," keluhnya.

Erna bahkan memilih untuk membeli sembako di pasar meski lebih mahal. "Kayaknya saya nggak sanggup kalau harus antre kayak gini lagi. Mending beli di pasar aja, walaupun lebih mahal, tapi nggak capek dan nggak ninggalin anak di rumah," ujarnya.

Ia juga menyoroti syarat fotokopi KTP yang harus berwarna. "Nggak ada info harus berwarna, taunya pas di sini. Biasanya fotokopi cuma Rp500, ini jadi Rp2.000 per lembar. Mending uangnya buat beli kebutuhan lain," kata Erna.

"Untuk (Gubernur Jabar) Bapak Aing Pak Dedi, saya mohon datang ke TKP, khususnya ke wilayah Sukabumi Tipar Citamiang, ini karena banyak kejadian, bahkan ada yang pingsan," sambungnya.

Penjelasan Satgas Opadi

Terkait syarat fotokopi KTP berwarna, Satgas Opadi Alita Dila menjelaskan hal itu diperlukan agar data warga bisa terbaca dengan jelas di aplikasi Bulog.

"Kalau pakai KTP yang udah lusuh, takutnya nggak terbaca di sistem. Jadi kami minta yang berwarna supaya lebih jelas datanya, termasuk kecamatan dan kota asal warga," ujarnya.

Alita mengaku tidak menyangka antrean bakal mengular sejak subuh. Ke depannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan.

"Kami sudah menyurati Polres dan Polsek Warudoyong soal pengamanan. Sosialisasi juga sudah dilakukan, termasuk di Instagram Kantor Pos Sukabumi. Tapi ternyata sejak 04.30 WIB warga sudah antre panjang," jelasnya.

Sekedar informasi, Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) di Kantor Pos Sukabumi ini akan berlangsung hingga Kamis (20/3/2025). Tiap harinya, mereka menyetok 1.000 paket sembako murah.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads