Ilmuwan Temukan Virus Corona Baru di Kelelawar Brasil

Kabar Internasional

Ilmuwan Temukan Virus Corona Baru di Kelelawar Brasil

Suci Risanti Rahmadania - detikJabar
Rabu, 19 Mar 2025 02:00 WIB
Unrecognizable scientist examining virus in petri dish in a laboratory
Ilustrasi virus. Foto: Getty Images/doble-d
Bandung -

Para ilmuwan menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang mematikan. Meski demikian, sejauh ini belum diketahui apakah virus tersebut dapat menginfeksi manusia atau tidak.

Mengutip dari detikHealth, penemuan ini dipublikasikan dalam Journal of Medical Virology (JMV) oleh tim peneliti dari SΓ£o Paulo dan CearΓ‘, Brasil. Penelitian ini dilakukan bekerja sama dengan ilmuwan dari Hong Kong University (HKU), China.

"Virus yang ditemukan di Amerika Selatan tersebut sangat mirip dengan Middle East respiratory syndrome coronavirus atau virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV)," kata para ilmuwan, dikutip dari Times of India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MERS-CoV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2012 dan diketahui menyebabkan penyakit pernapasan dengan gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejala umum MERS meliputi demam, batuk, dan sesak napas. Beberapa pasien juga mengalami pneumonia dan gangguan pencernaan seperti diare.

Kemiripan dengan MERS-CoV

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa virus baru yang ditemukan di Brasil memiliki kesamaan urutan genetik sekitar 72% dengan genom MERS-CoV. Sementara itu, protein lonjakan virus-yang berperan dalam menempel pada sel inang-menunjukkan kesamaan sebesar 71,74% dengan protein lonjakan virus MERS.

ADVERTISEMENT

"Saat ini kami tidak yakin apakah virus ini dapat menginfeksi manusia, tetapi kami mendeteksi bagian dari protein lonjakan virus [yang mengikat sel mamalia untuk memulai infeksi] yang menunjukkan potensi interaksi dengan reseptor yang digunakan oleh MERS-CoV. Untuk mengetahui lebih lanjut, kami berencana untuk melakukan eksperimen di Hong Kong selama tahun ini," kata Bruna Stefanie SilvΓ©rio, penulis utama artikel penelitian ini.

Tim peneliti akan melanjutkan eksperimen lebih lanjut untuk menentukan potensi risiko virus baru terhadap manusia.

Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisis 423 sampel usapan oral dan rektal dari 16 spesies kelelawar yang berbeda. Dari hasil analisis, tujuh virus corona berhasil diidentifikasi, termasuk virus baru yang ditemukan pada kelelawar di Fortaleza, Brasil.

Menariknya, virus ini memiliki kemiripan yang tinggi dengan virus corona terkait MERS yang sebelumnya ditemukan pada manusia dan unta. Para peneliti juga mendeteksi tanda-tanda rekombinasi genetik, yaitu proses di mana virus mengalami mutasi dan evolusi, yang berpotensi mempengaruhi kemampuan penularannya.

"Kelelawar merupakan reservoir virus yang penting dan karenanya harus menjalani pengawasan epidemiologi berkelanjutan. Pemantauan ini membantu mengidentifikasi virus yang beredar dan risiko penularan ke hewan lain, dan bahkan ke manusia," kata Ricardo DurΓ£es-Carvalho, penulis terakhir studi ini sekaligus profesor di EPM-UNIFESP.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.




(suc/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads