Pemulihan listrik menjadi salah satu kebutuhan mendesak bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi. Sejak banjir dan longsor menerjang pada Kamis (6/3/2025), sejumlah desa di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Lengkong masih terisolasi dari aliran listrik.
Pantauan detikJabar, puluhan petugas PLN terus berjibaku memperbaiki jaringan yang rusak. Di beberapa titik, tiang listrik tampak miring, kabel terputus, dan akses jalan tertutup lumpur serta material longsor.
Seorang petugas PLN terlihat memanjat tiang yang nyaris roboh, berusaha menegakkan kembali jaringan listrik di tengah medan yang sulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi lainnya, petugas tampak bekerja sama mengangkat kabel yang berserakan di jalan berlumpur. Mereka berbagi tugas, ada yang menegakkan tiang, menghubungkan kembali kabel, hingga memastikan instalasi listrik aman digunakan.
Bukit di belakang mereka masih menyisakan sisa tanah longsoran, menjadi bukti kedahsyatan bencana yang melanda.
Upaya pemulihan listrik ini tak mudah. Akses jalan yang masih tertutup longsor menjadi tantangan utama. Material pengganti seperti tiang dan kabel sulit diangkut ke lokasi karena medan yang berat.
"Untuk wilayah utama seperti Jampangkulon alhamdulillah sudah normal, tinggal di Kecamatan Simpenan, terutama di arah Kaungluwuk dan sekitarnya yang masih dalam proses perbaikan," ujar Asep Supriatna, petugas Layanan Teknik PLN Palabuhanratu, Kamis (13/3/2025).
Meski menghadapi banyak hambatan, upaya pemulihan listrik mendapat dukungan dari warga setempat. Mereka bahu-membahu membantu tim PLN agar proses perbaikan lebih cepat selesai.
"Alhamdulillah warga sangat kompak membantu tim kami agar pasokan listrik bisa segera kembali normal," kata Asep.
![]() |
Warga Hidup dalam Kegelapan, Sulit Beraktivitas
Padamnya listrik selama berhari-hari membawa dampak besar bagi warga terdampak bencana. Tanpa listrik, komunikasi dengan sanak saudara dan petugas penyelamat menjadi sulit.
Pada malam hari, desa-desa terdampak gelap gulita, menyulitkan aktivitas warga yang masih mengungsi di rumah kerabat maupun tenda darurat.
"Kami berharap listrik segera menyala. Susah kalau malam gelap, anak-anak juga ketakutan. Handphone juga habis baterai, susah komunikasi," kata Erwin, warga di Kaungluwuk.
Hingga kini, PLN masih terus bekerja di beberapa titik terdampak bencana, terutama di zona merah seperti Palabuhanratu, Lengkong, dan Simpenan.
Pemulihan jaringan listrik diharapkan bisa segera rampung agar masyarakat bisa kembali menjalani aktivitas dengan lebih nyaman.
(sya/orb)