Bupati Sukabumi Asep Japar memimpin rapat koordinasi (rakor) tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi. Rakor digelar di Pendopo Palabuhanratu, pada Rabu (12/3/2025) itu dihadiri jajaran BPBD, TNI, Polri, serta sejumlah instansi terkait.
Pembahasan utama dalam rakor ini adalah percepatan penanganan korban serta pemulihan infrastruktur yang terdampak serta status perpanjangan tanggap darurat di 3 kecamatan yakni Palabuhanratu, Simpenan dan Lengkong.
Berdasarkan laporan terbaru BPBD Kabupaten Sukabumi, bencana yang terjadi akibat hujan deras sejak Kamis (6/3) telah menyebabkan kerusakan yang meluas di tiga kecamatan, yakni Simpenan, Palabuhanratu, dan Lengkong. Sebanyak 17 desa terdampak, dengan total 4.837 KK atau 8.244 jiwa yang terkena dampak langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data Terbaru Dampak Bencana di Sukabumi
• Jumlah warga mengungsi: 222 KK atau 642 jiwa.
• Korban meninggal dunia: 6 jiwa.
• Korban luka-luka: 2 jiwa.
• Korban hilang/belum ditemukan: 3 jiwa.
• Kerusakan rumah:
• Rusak ringan: 1.531 unit.
• Rusak sedang: 1.047 unit.
• Rusak berat: 361 unit.
Selain itu, bencana juga mengakibatkan kerusakan pada 36 jembatan, 10 titik tebing penahan tanah (TPT), 8 saluran air, 20 tempat ibadah, serta sejumlah sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Puluhan akses jalan masih tertutup material longsor, terutama di Kecamatan Lengkong yang mengalami longsoran skala besar di lebih dari 16 titik.
Fokus Evakuasi dan Pemulihan
Kepada detikJabar, Bupati Asep Japar menegaskan pentingnya percepatan evakuasi korban yang masih hilang serta pemulihan akses jalan yang tertutup longsor.
"Kami akan fokus pada pencarian korban yang masih hilang serta percepatan pembukaan akses jalan. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan provinsi, terus dilakukan agar penanganan bisa lebih cepat," ujar Asep Japar.
Pria yang akrab disapa Asjap ini juga meminta agar bantuan logistik untuk warga terdampak segera didistribusikan secara merata, mengingat banyak pengungsi yang masih kekurangan kebutuhan pokok, seperti makanan dan obat-obatan.
"Kami terus upayakan bantuan logistik segera didistribusikan secara merata. Jangan sampai ada warga terdampak yang kesulitan mendapatkan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya. Kami akan terus memantau agar distribusi ini berjalan lancar dan tepat sasaran," tegas Asjap.
(sya/orb)